Aplikasi Film Berbayar dan Industri Film? Belum Ngaruh, Kata Hikmat Darmawan

Bisnis.com,06 Sep 2017, 18:23 WIB
Penulis: Dika Irawan
Ilustrasi Netflix/Digitaltrends

Bisnis.com, JAKARTA -- Keberadaan aplikasi film berbayar dinilai cukup positif karena dapat menambah kanal perfilman di Indonesia. Namun, menurut pengamat film Hikmat Darmawan kehadiran aplikasi tersebut belum secara signifikan membantu mendongkrak industri fim Indonesia.

“Sebab, infrastruktur film sendiri belum dibenahi,” ujarnya, Rabu (6/9/2017).

Dia menuturkan meskipun revenue stream perfilman Indonesia belum teridentifikasi dengan jelas, kalau ada kanal baru bagi film bagus buat revenue stream. Kemudian, apakah aplikasi film berbayar memajukan industri film nasional secara keseluruhan?

“Saya cukup skeptis. Saya belum melihat aplikasi film berbayar dapat memberikan keuntungan bagi industri film Tanah Air.”

Dia mengungkapkan jika di luar negeri, aplikasi film berbayar cukup memengaruhi corak industri perfilman di sana. Film mereka bahkan masuk penilaian estetik untuk suatu penghargaan. Adapun di Indonesia, industri film secara umum saja belum jelas.

“Saya kira akan naif, kalau misalkan ada satu kanal aplikasi berbayar mampu merevolusi industri perfilman di Indonesia. Utang terbesar sekarang adalah membangun infrastruktur film yang lebih bagus, salah satunya sebaran atau distribusi film.”

Hikmat memperkirakan, sepuluh tahun lagi infrastruktur film yang bertumpu pada ruang eksebisi bioskop masih penting. Namun, diperlukan teknologi untuk menyangga distribusi film misalnya pengiriman lewat satelit. Di beberapa negara telah melakukan hal itu.

“Kalau di sini [Indonesia] masih ada ketidakpercayaan para pembuat film. Mereka khawatir film-filmnya dibajak ketika didigitalisasi. Sebab masyarakat kita kan lebih gampang maling film ketimbang membeli.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini