Mobil Listrik: Industri Baja Mengincar Peluang

Bisnis.com,07 Sep 2017, 09:30 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Industri baja/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan baja Eropa, Thyssenkrupp diperkirakan akan segera bergabung dengan mitranya, Tata Steel, demikian dikutip dari Reuters, Kamis (7/9/2017).

Thyssenkrupp telah melakukan pembicaraan dengan Tata Steel selama lebih dari setahun tentang penggabungan operasi baja Eropa kedua perusahaan tersebut. Kerja sama ini akan mengincar momentum pertumbuhan mobil listrik.

Bernhard Osburg, kepala penjualan otomotif di Thyssenkrupp Steel Europe, menyoroti nilai potensial bisnis baja di masa depan karena pelanggan industri mobil besar beralih dari mesin pembakaran ke teknologi baterai.

"Tanpa baja tidak akan ada mobil listrik," katanya kepada wartawan di markas besar Thyssenkrupp.

Osburg menambahkan bahwa dia berharap peluang tersebut akan memberikan stimulus positif bagi bisnis perusahaan ke depan. Menurutnya, strip baja dan baja berkekuatan tingggi akan mendapat permintaan tinggi seiring dengan pertumbuhan industri mobil listrik.

Osburg mengatakan strip baja berperan penting dalam membantu memperluas jangkauan mobil listrik, sebuah sumber kekhawatiran utama di antara calon pembeli. Selain itu untuk melindungi baterai di dalam mobil, membutuhkan baja yang lebih kuat.

Saat ini Thyssenkrupp Eropa memasok sekitar 6 juta ton baja ke industri mobil dan rantai pasokan per tahun. Jumlah ini merupakan setengah dari kapasitas produksi perusahaan.

Industri otomotif adalah kelompok pelanggan terbesar Thyssenkrupp, menyumbangUS$11,7 miliar atau 25% dari penjualan kelompok perusahaan. Thyssenkrupp mengatakan komponennya digunakan di 9 dari 10 mobil premium, termasuk semua model mobil listrik Tesla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini