Stok Malaysia Diperkirakan Naik, Harga CPO Melemah Hari Kedua

Bisnis.com,07 Sep 2017, 11:32 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terpantau melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Kamis (7/9/2017), menyusul prediksi kenaikan persediaan minyak sawit Malaysia.

Kontrak berjangka CPO untuk November 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, pada perdagangan hari ini melemah 0,73% atau 20 poin ke posisi 2.724 ringgit per ton pada pukul 10.39 WIB.

Sebelumnya harga CPO dibuka turun 0,55% atau 15 poin di level 2.729, setelah pada perdagangan Rabu (6/9) berakhir dengan pelemahan 0,83% di posisi 2.744.

Menurut David Ng, derivatives specialist di Phillip Futures, melemahnya harga CPO dipengaruhi oleh perkiraan kenaikan jumlah persediaan.

Jumlah persediaan minyak sawit Malaysia diperkirakan mencapai level tertinggi dalam 18 bulan pada Agustus.

“Pasar mencermati perkiraan jumlah persediaan yang lebih tinggi untuk Agustus,” ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pada saat yang sama, tambahnya, bursa sawit juga tertekan berlanjutnya penguatan nilai tukar ringgit.

Nilai tukar ringgit terpantau menguat 0,54% ke posisi 4,2160 per dolar AS pada pukul 10.54 WIB hari ini, setelah pada perdagangan Rabu (6/9) berakhir terapresiasi 0,50% di posisi 4,2387.

Pergerakan Harga CPO Kontrak November 2017

Tanggal

Level

Perubahan

7/9/2017

(Pk. 11.23 WIB)

2.724

-0,73%

6/9/2017

2.744

-0,83%

5/9/2017

2.767

+2,25%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini