Krisis Rohingya: Hanya Indonesia yang Bisa Masuk

Bisnis.com,08 Sep 2017, 18:26 WIB
Penulis: Newswire
Seorang pria Rohingya membawa barang-barangnya ke arah perbatasan Myanmar-Bangladesh di Bandarban./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengatakan bahwa dunia tengah berharap kepada Indonesia untuk dapat turut serta membantu penyelesaian krisis kemanusiaan Rohingya di Rakhine, Myanmar. Hal ini karena sampai sekarang hanya Indonesia yang bisa membuka akses komunikasi terhadap otoritas Myanmar.

"Banyak negara lain yang di negara ASEAN juga tidak dibuka, yang dibuka cuma Indonesia," kata Pratikno, saat ditemui di Hotel Sultan, Senayan, Jumat, 8 September 2017.

Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah bertandang ke Myanmar dan bertemu dengan sejumlah pejabat dari otoritas Myanmar, di antaranya penasihat pemerintah Aun San Suu Kyi dan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior U Min Aung Hlaing. Mereka membahas soal penyelesaian krisis Rohingya di Rakhine.

Dalam kesempatan itu Pemerintah Indonesia telah mengusulkan dibentuknya mekanisme penyaluran bantuan yang melibatkan negara-negara ASEAN dan International Committee for the Red Cross (ICRC) yang dipimpin oleh pemerintah Myanmar.

Selain itu, pemerintah Indonesia telah juga menjalin komunikasi dengan pemerintah Bangladesh. Melalui komunikasi ini, Indonesia berencana mengirimkan bantuan kepada para pengungsi dari Rakhine yang lari ke perbatasan Bangladesh. "Pemerintah akan segera mengirimkan bantuan baik dalam bentuk barang maupun uang kepada Pemerintah Bangladesh, agar menangani pengungsi Rakhine yang ada di perbatasan Bangladesh," kata Pratikno.

Pratikno juga menyinggung mengenai banyak sekali aksi-aksi membela Myanmar hingga hari ini. Menurut dia, masalah mendesak yang perlu segera dilakukan adalah menjalin diplomasi dan segera menyudahi krisis kemanusiaan di Rakhine.

Arahan ini sesuai dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo untuk menangani permasalahan kemanusiaan Rohingya daripada hanya sekedar melakukan banyak kecaman. "Jadi tekanan harus dilakukan dan negosiasi harus dibicarakan tapi penangan kemanusian harus diselesaikan secara cepat," kata Pratikno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini