Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah menilai pembiayaan untuk pensiunan sebagai salah satu ceruk bisnis yang prospektif untuk dimasuki.
Presiden Direktur BCA SYariah John Kosasih mengatakan dengan pertimbangan tersebut, sejak empat tahun silam pihaknya turut merambah layanan pembiayaan untuk para pensiunan. Hingga kini kurang lebih porsi pembiayaan pensiunan mencapai 10% dari portofolio pembiayaan perseroan.
“Ya lumayan [besar porsi pembiayaan pensiunan tersebut]. Pembiayaan ini dengan NPF yang sangat baik,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (7/9/2017).
Ditanya soal rasio pembiayaan bermasalah atau NPF pembiayaan pensiunan tersebut, John tak menyebutkan angka pasti. Dirinya hanya menekankan bahwa kinerja NPF pada dasarkan tergantung kepada sikap bank dalam melakukan mitigasi risiko.
Kendati demikian, imbuhnya, bukan berarti BCA Syariah tidak memiliki pembiayaan bermasalah untuk para pensiunan. “Kami sangat perhatikan hal itu [mitigasi risiko NPF]. Hal ini bukan berarti no risk ya,” tutur John.
John sempat mengutarakan, rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) diharapkan terus terjaga di bawah level 1%. "Hingga akhir tahun, kami berupaya menjaga NPF tetap di bawah 1%," kata John.
Sampai semester I tahun ini, NPF nett perseroan tercatat 0,18% sedangkan NPF gross sebesar 0,48% atau turun dari periode yang sama tahun lalu yakni 0,55%. BCA Syariah optimistis mampu menjaga rasio pembiayaan bermasalah mereka berbekal prinsip kehati-hatian dalam memilih debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel