Relaksasi Bank Indonesia: BNI Nilai Perlu Ada Tambahan Perhitungan Komponen Funding

Bisnis.com,11 Sep 2017, 07:39 WIB
Penulis: Surya Rianto
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berharap relaksasi pergantian dari loan to funding ratio (LFR) menjadi financing to funding ratio (FFR) diiringi juga dengan menambahkan komponen penghimpunan dana yang dimasukkan ke dalam funding.

Dalam relaksasi pengubahan LFR menjadi FFR, Bank Indonesia (BI) menyebutkan akan memasukkan komponen penempatan dana bank pada obligasi korporasi menjadi ke komponen financing.

Namun, Direktur Bank Negara Indonesia (BNI) Panji Irawan mengatakan, relaksasi itu juga harus diiringi dengan memasukkan komponen pendanaan non konvensional bank lainnya seperti, pinjaman bilateral, pinjaman sindikasi bank, dan penerbitan obligasi bank yang dibeli bank lain ke dalam komponen funding.

“Kalau semua komponen itu tidak dimasukkan ke dalam komponen funding, jadi tidak akan optimal juga,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Panji menuturkan, sumber pendanaan non konvensional bank itu juga digunakan untuk pembiayaan. Dengan tidak masuk komponen funding membuat fungsi dan potensinya tidak terwakili secara optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini