Ekspor Impor Agustus Turun, Neraca Perdagangan NTB Masih Surplus

Bisnis.com,18 Sep 2017, 20:00 WIB
Penulis: Eka Chandra Septarini

Kabar24.com, MATARAM -- Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat Agustus 2017 menurun sebesar 30,45% menjadi sebesar US$ 138,5 juta jika dibandingkan ekspor Juli 2017 yang bernilai US$ 199,2 juta.

Badan Pusat Statistik NTB mencatat, penurunan ekspor ini terjadi karena adanya penurunan jumlah ekspor barang tambang galian non migas yang merupakan komoditas ekspor utama bagi NTB.

Nilai ekspor barang tambang galian non migas turun dari US$ 198,7 juta pada Juli 2017 menjadi US$ 136,5 juta pada Agustus 2017. Namun, komoditas perhiasan/permata justru mengalami peningkatan yang signifikan dari US$ 7.512 menjadi US$ 735 ribu.

"Ekspor pada bulan Agustus 2017 yang terbesar ditujukan ke negara Filipina sebesar 44,63%, Korea Selatan sebesar 35,99% dan Jepang sebesar 17,99%," ujar Endang Tri Wahyuningsih selaku Kepala BPS NTB di Mataram, Senin (18/9/2017).

Kendati mengalami penurunan ekspor, neraca perdagangan NTB masih surplus dengan nilai impor yang hanya sebesar US$44,3 juta hingga Agustus 2017.

Nilai impor Agustus 2017 sebesar US$ 4,5 juta yang menurun sebesar 23,86% dibandingkan bulan Juli 2017 yang bernilai US$ 5,9 juta.

Negara asal impor terbesar pada Agustus 2017 adalah Australia senilai US$ 2,3 juta atau 52,37%, Singapura senilai US$ 995 ribu atau 21,87% dan Jepang senilai US$ 774 ribu atau 17,00%.

Jenis barang impor bulan Agustus 2017 dengan nilai terbesar adalah benda-benda dari besi dan baja senilai US$ 2,2 juta atau 50,30%, karet dan barang dari karet senilai US$ 776 ribu atau 17,04% dan bahan bakar mineral senilai US$ 671 ribu atau 14,75%.

"Untuk NTB impornya memang banyak untuk bahan baku dan penolong, apalagi ada tambang yang membutuhkan benda-benda dari besi dan baja untuk keperluan tersebut," ujar Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini