Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah mata uang global diprediksi mengalami tren bullish dalam sepekan ini seiring dengan fokus pasar kepada agenda pertemuan Federal Reserve dan Bank of Japan.
Asia Trade Point Futures dalam publikasi risetnya, Senin (18/9/2017) menyampaikan, pelaku pasar pada sesi perdagangan pekan lalu dikejutkan kembali oleh aksi provokasi Korea Utara yang kembali meluncurkan misilnya melewati wilayah udara Jepang. Aksi provokasi Korea Utara ini dilakukan untuk merespon keputusan Dewan Keamanan ( DK ) PBB yang memberikan kembali sanksi ekonomi kepada negara tersebut.
Sementara itu, sentimen lain yang menjadi perhatian pasar adalah hasil rapat Bank Sentral Inggris atau BOE yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di angka 0,25%. Namun, dalam keterangan persnya, BOE mengirimkan sinyalnya bahwa ada peluang kenaikan suku bunga dalam waktu beberapa bulan mendatang.
“Sinyal ini direspon hawkish oleh pelaku pasar dan tercatat nilai tukar GBP menguat khususnya terhadap USD. GBP membukukan kenaikan dilevel tertinggi dalam satu tahun terhadap USD,” papar tim analis ATPF.
Pada pekan ini, fokus pelaku pasar akan tertuju pada pertemuan FOMC atau The Federal Open Market Committe. FOMC ini diharapkan dapat memberikan sinyal kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember mendatang.
Menurut survei yang dilakukan investing, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember mendatang menurut pelaku pasar sebesar 50%.
Selain itu, pelaku pasar juga akan menanti kebijakan moneter Bank Sentral Jepang atau BOJ pada pekan ini juga. Tampaknya pelaku pasar memperkirakan kebijakan moneter BOJ akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga diangka -0.10%.
Berikut proyeksi rentang harga mata uang global dalam sepekan:
EUR/USD : 1.20284 - 1.19445 ( Trend Bullish )
GBP/USD : 1.36156 - 1.31491 ( Trend Bullish )
AUD/USD : 0.80540 - 0.79547 ( Trend Bullish )
USD/JPY : 111.322 - 108.152 ( Trend Bullish )
USD/CHF : 0.97043 - 0.94632 ( Trend Bearish )
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel