PIALA OSCAR: Film Turah Hanya Mendapat 16 Kuota Layar di Bioskop Indonesia

Bisnis.com,19 Sep 2017, 22:35 WIB
Penulis: Ramdha Mawaddha
Salah satu poster film Turah/facebook-Wicaksono Wisnu Legowo

Bisnis.com, JAKARTA-- Sutradara film Turah, Wicaksono Wisnu Legowo, tak pernah menyangka film panjang pertamanya bakal diapresiasi hingga mewakili Indonesia berkompetisi di kategori film Berbahasa Asing Terbaik Academy Awards ke-90.

Ajang bergengsi ini dijadwalkan pada 4 Maret 2018 di Dolby Theatre Hollywood.

Menurut Wicaksono, terpilihnya Turah ke ajang Oscar merupakan pembuktian jika film garapannya sudah diakui tingkat nasional. Padahal, tambahnya, saat proses produksi Wicaksono tak pernah menyangka karyanya bakal mendapat banyak apresiasi.

"Bikin Turah dari yang penting jadi, makin ke sini makin banyak apresiasi. Karena awalnya dulu yang penting filmnya jadi," katanya lewat sambungan telepon, Selasa (19/09/2017).

Wicaksono pun tak menyangka jika film garapanya bisa berumur panjang sejak diproduksi akhir tahun kemarin.

"Gak nyangka umurnya bisa sepanjang ini, sudah hampir setahun, ternyata masih ada yang memgapresiasi Turah," ujarnya.

Film yang mengangkat kearifan lokal sebuah desa di Tegal, Jawa Tengah ini, tambahnya, berawal dari catatan pribadinya atas manusia-manusia yang hidup di kampung Tirang, Tegal yang tak lain adalah kota kelahirannya.

"Kini catatan itu sudah bukan milik saya, tapi milik Indonesia, milik dunia," tuturnya.

Lebih lanjut Wicaksono mengatakan, perjalanan film Turah berawal pada akhir 2016 kemudian pernah masuk ke ajang festival internasionl di Singapura.

Setelah melenggang di berbagi festival, Turah akhirnya tayang di bioskop Agustus tahun ini. Sayangnya, Turah hanya mendapat 16 kuota layar di seluruh jaringan bioskop Tanah Air.

"Hanya bertahan dua minggu lebih di Tegal dengan sekitar 5.000 penonton. Setelah itu turun bioskop, lalu dipercaya untuk mewakili Oscar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini