KABAR GLOBAL 20 SEPTEMBER: Amorepacific Lirik Muslim di Asean, Pasar Tunggu Detail Pemangkasan Neraca

Bisnis.com,20 Sep 2017, 08:54 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Ilustrasi koneksi global/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita internasional menjadi topik pemberitaan media nasional hari ini, Rabu (20/9/2017), di antaranya mengenai produsen kosmetik Korea yang incar pasar muslim di Asean.

Berikut ringkasan berita aksi emiten di media nasional hari ini:

Amorepacific Lirik Muslim di Asean. Meningkatnya ketegangan militer di Semenanjung Korea rupanya turut memengaruhi arah bisnis raksasa kosmetik Korea Selatan di Asia Tenggara, salah satunya Amorepacific Corp. (Bisnis Indonesia)

Pasar Tunggu Detail Pemangkasan Neraca. Para pelaku pasar memprediksi suku bunga Bank Sentral AS (The Federal Reserve) berpeluang kembali ditahan dalam pertemuan Federal Open Market Committee(FOMC) pada 19-20 September. (Bisnis Indonesia)

Produsen Kosmetik Incar Pasar Wanita Muslim di Asia Tenggara. Produsen kosmetik terbesar di Korea Selatan (Korsel), Amorepasific Corp, membenahi produknya dan mengincar pasar wanita muslim di Asia Tenggara. Amorepasific membidik pasar di luar China akibat ketegangan politik di semenanjung Korea. (Kontan)

Honda Tambah Produksi. Honda Motor Co Ltd akan meningkatkan produksi sedan Accord pada tahun depan di pabrik Marysville, Ohio. Honda telah menginvestasikan dana senilai US$ 267 juta dan akan menambah 300 pekerja baru. (Kontan)

Bunga Malaysia & Filipina. Bank Sentral Malaysia dan Bank Sentral Filipina mempertahankan suku bunga di level saat ini. Bank Sentral Malaysia yang mengadakan pertemuan, Selasa (19/9), menilai pertumbuhan ekonomi masih kuat dengan inflasi terkendali. (Kontan)

Gim Digital Menggusur Mainan Konvensional. Bisnis mainan konvensional nampaknya semakin terkikis oleh kehadiran gim digital online. Tidak pelak, bisnis mainan konvensional global semakin terancam. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini