EDUKASI DUIT: Mengejutkan, Orang Kaya Juga Bisa Menderita

Bisnis.com,21 Sep 2017, 15:48 WIB
Penulis: News Editor
goenardjoadi goenawan/dok.pri

Bisnis.com, JAKARTA — Seorang Albert Einstein pernah mengatakan semakin tinggi pendidikan semakin rendah egonya. Semakin rendah pendidikan semakin tinggi egonya. Rasa-rasanya pernyataan itu ada benarnya, meski belum tentu mutlak.

Kadang kita perhatikan sikap orang kaya dilihat dari bawah mereka pelit, tidak sensitif, kurang empati terlalu menindas, dan kurang berterima kasih. Tapi akibatnya kita sering salah paham dengan mereka.

Inilah disebut akar kemiskinan. Bagaimana pun untuk menjadi kaya kita harus bersahabat dengan uang. Kita harus bisa mengerti pola perilaku karena uang.

Uang memabukkan. Itu kata Mike Tyson. Dia ditanya kenapa penghasilan Rp4 triliun setahun kok bisa habis, kemanakah uangnya? Itu Mike Tyson gara-gara salah pengertian uangnya mubazir.

1. Untuk bisa bersahabat dengan uang kita harus bertukar dengan masalah orang kaya.

Orang kaya memiliki satu penderitaan mereka sulit menemukan kebenaran karena semuanya mengincar uang sehingga sifat uang itu tertutup.

Ada orang yang beranggapan bahwa setiap orang akan berkhianat, entah kapan waktunya. Pemikiran ini tidak dapat disalahkan. Jadi penderitaan orang kaya adalah pengkhianatan. Oleh karena itu mereka berpikir ala detektif.

Akhirnya hubungan relationship antara kita dengan orang berpunya senantiasa ada tembok. Seolah-olah dunia kita penuh kesalahan, ketidakberesan penuh dengan luka. Akibatnya semakin orang kaya menjadi tidak bahagia dan selamanya merasa kosong. Mirip Mike Tyson berkelimpahan tetapi tidak tahu apa yang dikehendaki.

Di lain pihak, kita merasa semakin jauh dengan orang kaya. Terutama hubungan yang tidak seimbang, seolah-olah kita merasa sangat butuh. Sedangkan orang kaya berperilaku angkuh seperti Dewa. Bagaimana caranya supaya mendapatkan posisi seimbang dalam hubungan dengan orang kaya?

2. Untuk mengatasi penderitaan mereka, dibutuhkan arti sacrifice atau pengorbanan. Entah sampai kapan, selama orang kaya tidak mampu mengerti arti pengorbanan, maka dia tidak akan memahami konsep pengampunan. Nah pengampunan inilah makanan kebahagiaan.

Pada puncak kekuasaan, indra keenam yang mampu bisa melihat kebenaran adalah kemauan berkorban. Ketika di atas bersikap benar maka tegak lurus ke bawah akan menjadi teladan.  Bila kita mengerti hal ini maka seketika kitapun bisa bertukar dengan masalah orang kaya.

Penulis:

Ir Goenardjoadi Goenawan MM

Penulis buku seri "Money Intelligent", e-book "Hidup adalah Pemekaran Berkah"

Dapatkan e-book "Kekuasaan adalah Key Driving Force Uang" ptangsanadwitunggal@gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini