Bisnis.com, JAKARTA - IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Secara teknikal indeks hari Jumat (22/9), diprediksi bergerak di kisaran 5891-5923.
The Fed menetapkan tidak ada perubahan atas suku bunga acuannya. Namun, lembaga ini masih mensinyalkan akan adanya kenaikan sekali lagi dalam tahun ini dan kenaikan sebanyak 3 kali untuk tahun 2018. The Fed juga akan mengurangi sekitar US$ 4,2 triliun kepemilikan obligasi treasury AS dan sekuritas berbentuk mortgage yang diperoleh setelah krisis keuangan 2008 mulai Oktober tahun ini.
Selain itu, S&P menurunkan rating China dari AA– ke A+ dengan outlook stabil. Kami melihat penurunan rating oleh S&P bukan merupakan berita mengejutkan karena pasar kemungkinan sudah priced in ketika Moody’s menurunkan rating negara tersebut pada May 2017.
Dari dalam negeri, pasar masih menunggu hasil keputusan Bank Indonesia mengenai kebijakan suku bunga Bank Indonesia 7day (Reverse) Repo Rate yang saat ini berada di level 4.5% yang akan dirilis pada Jumat (22/09) ini dimana terdapat potensi bahwa BI akan kembali melakukan pemotongan sebanyak 25 basis poin menjadi 4,25%.
OJK berencana mencabut batas atas suku bunga deposito untuk kelompok Bank BUKU III dan IV, seiring dengan tren suku bunga deposito yang menurun dimana hal ini akan memberikan dampak positif bagi kelomopok tersebut.
Rekomendasi saham Sinarmas Sekuritas hari ini: Top Buy: UNTR, BBNI, ICBP BoW: MAPI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel