Jakarta Islamic Index Berakhir Turun Lebih dari 1%

Bisnis.com,22 Sep 2017, 18:48 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi/Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) berakhir melemah lebih dari satu persen pada perdagangan hari ini, Jumat (22/9/2017).

JII ditutup merosot 1,17% atau 8,74 poin di level 735,65 setelah dibuka turun 0,17% atau 1,23 poin di level 743,16.

Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di kisaran 735,10-743,48. Adapun pada perdagangan terakhir sebelum libur tahun baru Islam, Rabu (20/9), JII ditutup turun 0,06% di posisi 744,39.

Dari 30 saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 7 saham syariah menguat, 22 saham melemah, dan 1 saham syariah stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang merosot 1,96% menjadi penekan utama terhadap pelemahan JII pada akhir perdagangan hari ini, diikuti TLKM (-1,07%) dan UNTR (-4,07%).

Berbanding terbalik dengan JII, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan relinya dengan mencatat kenaikan pada akhir perdagangan hari keenam berturut-turut.

IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,13 poin di level 5.911,71, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 1,35 poin di level 5.905,22

Adapun pada perdagangan terakhir sebelum libur tahun baru Islam, Rabu (20/9), IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,25 poin di level 5.906,57

Setelah dibuka di zona merah, pergerakan IHSG terpantau terkoreksi hingga akhir sesi I perdagangan. Namun tenaga IHSG kembali terdorong pada awal sesi II dan mempertahankan pergerakan positifnya hingga akhir perdagangan.  

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.883,57 – 5.928,79.

 

Saham-saham syariah yang menekan indeks JII hari ini:

Kode

(%)

UNVR

-1,96

TLKM

-1,07

UNTR

-4,07

ASII

-0,64

Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII hari ini:

Kode

(%)

TPIA

+0,97

AKRA

+2,14

EXCL

+1,32

SSMS

+2,73

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini