Produksi Komoditas Organik, PJB UP Paiton Gaet Petani

Bisnis.com,23 Sep 2017, 10:53 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Direktur UMM Farm Rahmad Pulung Sudibyo memberikan kiat-kiat bisnis pertanian organik pada pensiunan perguruan tinggi swasta tersebut di UMM, Sabtu (30/7/2017)/Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, BANYUWANGI - Anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pembangkit Jawa Bali mengembangkan komunitas petani di Desa Mojolegi, Probolinggo, guna meningkatkan kualitas produksi sayur-sayuran dan buah-buahan organik.

Melalui program Organic Integrated System (OIS), PT PJB Unit Pembangkitan Paiton, Supervisor Umum dan CSR Sukirman mengatakan petani akan diberi pendampingan dan serangkaian pelatihan untuk menghentikan ketergantungan mereka pada pupuk kimia. Apalagi, ongkos pengadaan pupuk terbilang tidak murah.

"Selain memberikan pelatihan, PLN juga membangun depot sehingga proses pemasaran produk seperti sayuran, buah-buahan, dan jajanan lebih mudah," jelas Sukirman di Banyuwangi, Sabtu (23/9/2017).

Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus mengakibatkan kualitas lahan pertanian di Desa Mojolegi menurun sehingga petani terus menambah kadar pupuk kimia. Melalui program OIS, petani diarahkan untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan kegiatan penanaman sayuran dan buah-buahan.

Dari program pelatihan OIS, petani menghasilkan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah organik dan kotoran ternak yang sebelumnya terbuang tanpa diolah lagi. Dengan pupuk organik tersebut, produksi tanaman padi meningkat 30% per hektarenya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Hijau Abdul Aziz mengatakan saat ini, Gapoktan pun sedang menempuh proses sertifikasi.

"Jika sudah tersertifikasi sebagai komoditas organik, maka harga di tingkat petani akan lebih baik. Ada lebih dari 70 komoditas yang sedang diproses," jelas Abdul.

Menurutnya, jika sudah tersertifikasi organik, petani Desa Mojolegi pun dapat menjual komoditas yang mereka produksi ke luar Paiton, bahkan ke provinsi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini