Diving Centre Baru Akan Dibangun di Tanjung Lesung

Bisnis.com,25 Sep 2017, 13:23 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari

Bisnis.com, JAKARTA-Bagi Anda pencinta olahraga selam, kini akan segera dibangun pusat selam atau dive centre baru dj kawasan ekonomi khusus pariwisata Tanjung Lesung bernama Rhino Dive Centre.

Peletakan batu pertama yang menandai peresmian pembangunan Rhino Dive Center Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, sebuah pusat aktivitas olahraga selam yang dibangun di area Beach Club Tanjung Lesung. dilaksanakan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, Gubernur Banten, Wahidin Halim, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, Danrem 064/MY Banten, Kolonel CZI. Ito Hediarto dan Direktur PT. Jababeka Group, Hyanto Wihadi.

Direktur PT. Jababeka Group, Hyanto Wihadi menyampaikan, Rhino Dive Center mentargetkan kedatangan 12.000 wisatawan minat khusus, wisata selam baik domestik maupun mancanegara dalam setahun bila fasilitas ini sudah mewujud. Kawasan Tanjung Lesung memang sejak lama telah dicanangkan sebagai destinasi wisata bahari karena memiliki potensi wisata selam yang begitu menjanjikan.

"Dalam pengembangannya, kami juga memprioritaskan penduduk setempat untuk dapat menjadi penyelam.”ujarnya dalam siaran persnya.

Lebih jauh Hyanto menjelaskan bahwa Banten dan khususnya Tanjung Lesung punya banyak lokasi penyelaman yang cukup beragam dan tentu saja memesona keindahan bawah lautnya seperti Krakatau, pulau Panaitan dan Peucang serta Ujung Kulon, sementara di sekitar Tanjung Lesung berada di lokasi kapal karam, mercusuar serta pasir timbul.

Pembangunan Rhino Dive Center yang bernilai investasi sekitar 10 milyar rupiah dan merupakan kerja bersama antara PT. Banten West Java dengan sebuah operator dive center ini nantinya akan menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung aktivitas wisata senam seperti training center, dive shop dan akomodasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini