Isu Senjata Sudah Selesai, Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ajak Presiden Jokowi Nonton Wayang

Bisnis.com,27 Sep 2017, 18:50 WIB
Penulis: Arys Aditya
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) memberikan keterangan pers terkait isu pergantian Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11)./Antara-Yudhi Mahatma

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Istana Merdeka, Rabu (27/9/2017).

Namun, naik Panglima TNI maupun Menkopolhukam tidak memberikan keterangan mengenai isi pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut.

Dari pantauan, kedua pejabat tersebut juga tidak menggunakan pintu yang biasa digunakan apabila akan melakukan pertemuan dengan Presiden. Keduanya datang dan pergi melalui pintu Kementerian Sekretariat Negara.

Juru bicara Presiden Johan Budi enggan membahas secara rinci isi pertemuan tersebut. "Tadi memang benar sekitar pukul 15.15 WIB Panglima TNI menghadap Presiden. Dalam pertemuan itu, yang disampaikan adalah persiapan HUT TNI pada Oktober, termasuk permintaan kepada Presiden agar menonton pertunjukan wayang menyambut HUT TNI," tuturnya.

Dalam sepekan terakhir, situasi politik dan keamanan sempat memanas terkait pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan ada institusi lain yang membeli hingga 5.000 pucuk senjata.

Pernyataan tersebut kemudian diklarifikasi oleh Wiranto yang mengatakan bahwa Badan Intelijen Negara yang melakukan pembelian sebanyak 500 pucuk untuk pendidikan intelijen.

Johan menambahkan, mengenai hal tersebut, Presiden telah mendapat laporan ketika mendarat di Halim Perdanakusuma usai kunjungan kerja di Bali, kemarin.

"Kemarin saya juga di Halim. Di situ Panglima mlaporkan apa yang ramai-ramai itu. Sudah clear dengan penjelasan Menko Polhukam. Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini