Pernyataan Yellen Perkokoh Indeks Dolar, Rupiah Terkulai

Bisnis.com,27 Sep 2017, 16:31 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Ilustrasi/MediumTermNotes.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah di hari ketiga berturut-turut pada perdagangan hari ini, Rabu (27/9/2017).

Rupiah ditutup melemah 71 poin atau 0,53% ke level Rp13.445  per dolar AS, setelah juga dibuka terdepresiasi 13 poin atau 0,1% di Rp13.387.

Adapun pada perdagangan Selasa (26/9), rupiah berakhir melemah 0,37% atau 49 poin di posisi 13.374 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.368 – Rp13.445 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah melemah karena tertekan indeks dolar AS yang menguat menyusul pernyataan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengenai perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,55% atau 0,515 poin ke 93,48 pada pukul 16.07 WIB.

Pada Selasa (26/9) waktu setempat, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut perlu melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun ada ketidakpastian mengenai arah inflasi.

“Akan tidak bijaksana jika mempertahankan kebijakan moneter hingga inflasi kembali mencapai 2%," kata Yellen, seperti dikutip dari Reuters.

Menurut Yukio Ishizuki, pakar strategi senior di Daiwa Securities, komentar Yellen menunjukkan bahwa data inflasi terbaru yang lemah tidak memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan moneter The Fed.

“Fokus The Fed bukanlah untuk terlalu lama menunda kenaikan suku bunga demi menghindari situasi dimana perlu menaikkan suku bunga secara tergesa-gesa di masa mendatang,” ujar Ishizuki.

Penguatan indeks dolar juga turut menekan hampir seluruh mata uang di kawasan Asia, dengan pelemahan terdalam dialami oleh yen Jepang yang merosot 0,6%, disusul oleh rupiah lalu rupee India yang melemah 0,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini