Bearish Menghantui, IHSG Melemah di Akhir Sesi I

Bisnis.com,28 Sep 2017, 12:39 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Pengunjung berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/9)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,05% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (28/9/2017), atau terkoreksi 2,92 poin ke level 5.860,10 di akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,04% atau 2,48 poin di level 5.860,55.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 5.852,92 - 5.866,61. Sebanyak 138 saham menguat, 147 saham melemah, dan 275 saham stagnan dari 560 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor finansial (-0,42%) dan pertanian (-0,21%). Adapun lima sektor lainnya bergerak positif, dipimpin oleh sektor perdagangan yang menguat 0,73%.

Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG masih rentan bergerak terkonsolidasi cenderung melemah di kisaran 5.844-5.887 pada perdagangan hari ini.

“Pergerakan IHSG terlihat menyentuh level MA50 dan tertahan pada level MA20. Pergerakan bearish masih menghantui pada indikator stochastic dengan melebarnya pergerakan %K dan %D pada oscillator tengah,” jelas Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, dalam risetnya hari ini.

Sentimen pada pasar selanjutnya akan banyak diwarnai pidato para pejabat bank sentral Jepang hingga Eropa.

Dilansir Bloomberg, para pembuat kebijakan bank sentral dari AS, Inggris, dan Australia direncanakan akan memberi pernyataan dalam konferensi Bank of England yang dimulai di London pada hari ini waktu setempat.

Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau naik 0,10%, indeks FTSE Malay KLCI turun 0,07%, indeks PSEi Filipina melemah 0,67%, sedangkan indeks SE Thailand menguat 0,20%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini