Kurs Tengah BI Terdepresiasi 80 Poin, Rupiah Paling Lemah di Asia

Bisnis.com,28 Sep 2017, 11:29 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (28/9/2017), di posisi Rp13.464 per dolar AS.

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.464 per dolar AS, terdepresiasi 0,59% atau 80 poin dari posisi Rp13.384 pada Rabu (27/9).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.531 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.397 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp134.

Sementara itu, pergerakan seluruh mata uang di Asia terpantau melemah terhadap dolar AS.

Pelemahan tertajam terhadap dolar AS dialami rupiah dengan depresiasi 0,8% atau 108 poin ke Rp13.553 per dolar AS pada pukul 11.10 WIB.

Pelemahan rupiah diikuti won Korea Selatan sebesar 0,67%, baht Thailand dengan 0,48%, dan dolar Taiwan yang terdepresiasi 0,4%.

Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,26% atau 0,243 poin ke 93,604 pada pukul 11.06 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,08% atau 0,073 poin di level 93,434, setelah pada perdagangan Rabu berakhir menguat 0,42% di posisi 93,361.

Dolar AS melanjutkan penguatannya setelah Presiden Amerika Serikat (AS) mengajukan usulan perombakan pajak terbesar dalam tiga dekade.

Dolar juga ditopang kuatnya data barang tahan lama AS yang memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve berada pada jalur untuk menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini dalam pertemuan kebijakan pada bulan Desember.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

28 September

13.464

27 September

13.384

26 September

13.348

25 September

13.305

22 September

13.325

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini