PTPN Holding Tunjuk Dolly Pulungan Jadi Dirut PTPN VII

Bisnis.com,28 Sep 2017, 07:13 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Perkebunan kelapa sawit/Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA - Manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN Holding menunjuk Dolly Pulungan sebagai Direktur Utama PTPN VII. Dolly sebelumnya menjabat sebagai Dirut PT Garam.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Kamis (28/9/2017) pagi, PTPN Holding menyebut merombak jajaran direksi PTPN VII. Dolly terpilih menggantikan Andi Wibisono sebagai Direktur Utama.

"Pergantian ini sejalan dengan program transformasi perusahaan yang berkomitmen untuk tetap melakukan pengembangan pada sisi sumber daya manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kinerja usaha," ujar Dirut PTPN Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dasuki Amir.

Menurutnya, perombakan direksi juga ditempuh untuk mencapai target-target PTPN Holding sesuai RKAP 2017. Dasuki juga menyebut perusahaan milik negara sektor perkebunan itu berkomitmen menunjukkan kinerja positif.

Selain menunjuk Dolly Pulungan sebagai Dirut PTPN VII, direksi juga menunjuk Muhammad Hanugroho yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersil PTPN X menjadi Direktur Komersil PTPN VII menggantikan Ganefi.

Turut hadir pada acara serah terima jabatan tersebut Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dasuki Amsir beserta Komisaris Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan PTPN VII serta anggota Dewan Komisaris PTPN VII berikut jajaran Direksi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Holding Perkebunan Nusantara merupakan induk usaha dari PTPN I sampai PTPN XIV yang dibentuk berdasarkan PP No.72/2014. Sebanyak 90% saham PTPN I sampai PTPN XIV dimiliki oleh Holding Perkebunan Nusantara dan sisanya 10% dimiliki Pemerintah.

Holding Perkebunan Nusantara ini memiliki cakupan usaha berupa budidaya tanaman, produksi, perdagangan, pengembangan usaha bidang perkebunan, Agro Wisata, Agro Bisnis, Agro Industri, Agro Forestry, dan usaha lainnya dengan total aset hingga April 2017 sekitar Rp113 triliun.

Komoditas yang dikelola di atas lahan 1,18 juta hektare adalah kelapa sawit, karet, gula, teh, kopi, kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan, dan aneka tanaman lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini