Waspada, Potensi Erupsi Gunung Agung Tinggi

Bisnis.com,29 Sep 2017, 16:46 WIB
Penulis: Newswire
Aktivitas warga di sekitar lereng Gunung Agung./Feri Kristianto

Bisnis.com, KARANGASEM – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kasbani menyatakan potensi Gunung Agung meletus tetap tinggi sesuai tanda-tanda yang muncul dari hasil pengamatan di pos pantau di wilayah Rendang, Karangasem, Bali.

"Mengenai waktu kapan erupsi atau meletus kami tidak dapat pastikan. Hanya Tuhan yang tahu," katanya ketika mengikuti rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana Gunung Agung, di Pos Komanda Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, Jumat (29/9/2017).

Kasbani menerangkan bahwa setiap gunung memiliki sifat masing-masing yang tidak dapat diprediksi waktu erupsi secara pasti. Terlebih Gunung Agung lama tertidur sampai 54 tahun.

Terkait jumlah kuantitas dan kualitas gempa yang fluktuatif, kadang naik kadang turun, dirinya menegaskan bahwa secara umum tingkat gempa masing sangat tinggi dan potensi letusan pun tetap tinggi.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa potensi letusan atau erupsi masih sangat besar. Masih berada di level empat atau status awas," tutur dia.

Selain itu, dirinya tidak dapat memastikan perkiraan letusan Gunung Agung sama dengan Merapi di Yogyakarta yakni menjelang letusan (erupsi) terjadi penurunan kuantitas dan kualitas gempa vulkanik, namun, mengalami kenaikan kuantitas dan kualitas gempa vulkanik.

"Kita ada potensi kesana. Tapi kapan kejadiannya ya tidak tahu. Memang menurun tetapi saya tegaskan sekali lagi masih tetap tinggi [gempa]," katanya dia sembari menegaskan pemantauan aktivitas gunung terbesar di Pulau Dewata itu akan dilakukan lebih intensif lagi.

Warga di sekitar zona berbahaya telah mengungsi./Feri kristianto

Rekomendasinya, masyarakat yang ada di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak berada dan atau tidak melakukan pendakian serta aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya di dalam area kawah dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak.

Selain itu pula ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 12 km. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini