Minyak Kedelai Seret Harga CPO Melemah di Hari Ketiga

Bisnis.com,29 Sep 2017, 12:56 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Pabrik CPO/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (29/9/2017).

Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melemah 0,33% atau 9 poin ke posisi 2.696 ringgit per ton pada pukul 11.29 WIB.

Sebelumnya harga CPO dibuka turun 0,26% atau 7 poin di level 2.698, setelah pada perdagangan Kamis (28/9) berakhir melorot 1,53% di posisi 2.705.

Harga CPO kontrak Desember 2017 telah melemah untuk hari ketiga berturut-turut setelah berakhir turun 0,07% di posisi 2.747 pada Rabu (27/9).

Menurut Chandran Sinnasamy, futures broker dealing in derivatives di CIMB, harga CPO terdampak pelemahan harga minyak kedelai.

“Harga minyak kedelai turun cepat, serta memberikan sentimen bearish terhadap kontrak berjangka minyak sawit mentah,” kata Sinnasamy, seperti dikutip dari Bloomberg.

Harga minyak kedelai untuk pengiriman Desember di Chicago Board of Trade dilaporkan berada di posisi 32,83c/lb, setelah merosot 1,2% pada Kamis, sedangkan harga untuk pengiriman November turun 0,1% menuju US$9,58 1/2/bushel

Dilanjutkan oleh Sinnasamy, harga CPO bergerak konsolidasi di kisaran 2.680-2.770 ringgit dalam tiga hari terakhir serta menantikan penurunan lanjutan menuju 2.610 ringgit.

Berdasarkan laporan kuartalan United States Department of Agriculture (USDA) dan data otoritas Malaysia pada 10 Oktober, secara fundamental minyak sawit tidak memiliki petunjuk baru sementara pasar menunggu prediksi ekspor full month.

Turut membebani sawit, nilai tukar ringgit hari ini terpantau menguat 0,11% ke posisi 4,2270 per dolar AS pada pukul 12.07 WIB.

 

Pergerakan Harga CPO Kontrak Desember 2017

Tanggal

Level

Perubahan

29/9/2017

(Pk. 11.29 WIB)

2.696

-0,33%

28/9/2017

2.705

-1,53%

27/9/2017

2.747

-0,07%

26/9/2017

2.749

+2,16%

25/9/2017

2.691

-1,68%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini