Kuartal IV/2017, Hasil Investasi Dana Pensiun Lebih Baik

Bisnis.com,01 Okt 2017, 04:21 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
OJK mendorong industri dana pensiun gelar lebih banyak program/Antara

Bisnis.com, JAKARTA –  Kinerja Investasi dana pensiun pada kuartal terakhir 2017 diperkirakan mampu bertumbuh lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiu Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan peningkatan imbal hasil sejumlah instrumen pada kuartal III/2017 mampu berlanjut pada triwulan berikutnya.

Menurutnya, potensi itu terbuka lantaran kinerja ekonomi umumnya lebih baik pada kuartal terakhir setiap tahun.

“Biasanya triwulan keempat indeks [IHSG] lebih baik karena ekonomi lebih baik. Jadi, terdampak,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (29/9/2017).

Data Otoritas Jasa keuangan tentang Statistik Dana Pensiun per Agustus 2017 menunjukkan return on investment (ROI) sektor dana pensiun mencapai 5,1%. Realisasi itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy), yaitu sebesar 4,7%.

Bila dirincikan, maka ROI dana pensiun pemberi kerja (DPPK) yang menjalankan program pensiun manfaat pasti (PPMP) meningkat dari 5,1% pada Agustus 2016 menjadi 5,5%. DPPK yang menjalankan program pensiun iuran pasti (PPIP) pun mencatatkan lonjakan ROI dari 4,1% menjadi 5,1% pada Agustus 2017.

Sementara itu, ROI DPLK tercatat sebesar 4,2%, naik dari Agustus 2016 sebesar 4,0%.

Bambang  mengakui peningkatan imbal hasil atau return dana pensiun (dapen) pada periode tersebut sangat terkait dengan aksi sejumlah dapen yang menjual kembali sejumlah instrumen, seperti SBN, saham dan obligasi korporasi yang telah dimiliki jauh sebelumnya.

Langkah itu dilakukan dapen di tengah penurunan imbal hasil sejumlah instrumen. Imbal hasil deposito diperkirakan terus menipis seiring penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.

Di sisi lain, jelas Bambang, imbal hasil SBN dan obligasi korporasi terdepresiasi setelah Indonesia mendapatkan predikat layak investasi atau investment grade pada pertengahan tahun ini. “Bagi dapen besar, dalam portofolio itu ada yang ditahan atau hold to maturity, ada yang diperjualbelikan. SBN yang sudah dimiliki jauh sebelumnya bisa diperdagangkan untuk mengambil untung,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini