ICDX: Bursa Berjangka Komoditas di Indonesia Jauh Tertinggal dari India

Bisnis.com,02 Okt 2017, 18:39 WIB
Penulis: Eva Rianti
Direktur Utama Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Lamon Rutten (kiri), memberikan cendera mata kepada Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto, saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (2/10).

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa komoditas India Multi Commodity Exchange of India Ltd. dapat menjadi referensi Indonesia lantaran telah berkembang pesat dengan total transaksi sebanyak 1 juta lot per hari.

Direktur Utama PT Indonesia Commodity and Derivatives Exchange Lamon Rutten menuturkan size bursa berjangka di Indonesia relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan bursa komoditas di India.

"Di India, sehari bisa sampai 1 juta transaksi. Sekarang di Indonesia baru 500.000 lot transaksi per tahun," ungkap Rutten saat berkunjung ke kantor Bisnis.com, Senin (2/10).

MCX India, lanjutnya, merupakan bursa komoditas kedua terbesar di dunia setelah Chicago Board of Trade (CBOT). Pencapaian itu diraih setelah MCX India mengalami perkembangan pesat dalam 8 tahun atau sepanjang periode 2003--2011.

Rutten yang pernah berkarir di bursa komoditas Negeri Hindustan itu menuturkan bursa berjangka di India sudah hidup lebih dari 130 tahun. Namun, sempat mati suri setelah Perang Dunia II.

"Mulai Desember 2003, muncul stigma bahwa orang bisa menggunakan bursa di mana saja dan kapan saja. Dan orang India cepat sekali belajarnya," kata Lamron.

Rutten menambahkan untuk komoditas emas saja, MCX India menangani sekitar 200.000 transaksi per hari.

Kendati demikian, Rutten optimistis ICDX dapat terus berkembang. Targetnya, ICDX dapat naik peringkat dari posisi ke-16 ke jajaran 10 bursa komoditi terbesar di dunia dalam 3-4 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini