Kuartal IV/2017, Emas Lanjutkan Konsolidasi di Bawah US$1.300

Bisnis.com,04 Okt 2017, 21:48 WIB
Penulis: Eva Rianti
Logam mulia/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Emas diproyeksi melanjutkan konsolidasi ke area US$1.230--US$1.300 per troy ounce sepanjang kuartal IV/2017 sambil menunggu penaikan Fed Fund Rate pada Desember 2017.

Pada perdagangan Rabu (4/10/2017) pukul 21:35 WIB, harga emas spot naik 3,15 poin atau 0,25% ke level US$1.274,81 per troy ounce. Adapun, harga emas Comex naik 2,6 poin atau 0,20% menjadi US$1.277,2 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 21:37 WIB terpantau melemah 0,115 poin atau 0,12% menjadi 93,454. Pada perdagangan sebelumnya, DXY ditutup naik tipis 0,01% menuju 93,569.

Analis Central Capital Futures Wahyu T Laksono pada September lalu menyampaikan, selama emas berada di bawah US$1.375 per troy ounce, maka ada potensi terkoreksi mengarah ke area US$1.340, US$1.330, dan US$1.325 per troy ounce.

Bahkan dalam area koreksi yang lebih besar lagi, pelemahan bisa terjadi jika menembus level US$1.325, yaitu membuka jalan ke level US$1.300 hingga US$1.275 per troy ounce

Pada pekan ini, emas sempat melemah di bawah US$1.270, terendah pada level US$1.268 per troy ounce.

"Bullish dalam jangka menengah membuat emas sepertinya terlihat lelah dan outlook new high pada tahun ini semakin berat untuk dilampaui lagi di sisa tahun ini," kata Wahyu kepada Bisnis pada Rabu (4/10).

Menurut Wahyu, konsolidasi emas akan berlangsung dalam jangka menengah sambil menunggu pengumuman kenaikan suku bunga acuan The Fed ada akhir tahun ini. Pasar masih optimistis Fed Fund Rate akan naik satu kali lagi pada Desember 2017.

"Setidaknya area US$1.230 hingga US$1.300 akan menjadi area konsolidasi di sisa akhir tahun dengan level invalidasi US$1.200. Artinya, bullish medium term masih terbuka untuk menguji atau menembus high 2016 lalu, selama gold tertahan di atas US$1.200 per troy ounce," kata Wahyu menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini