HITS Akan Datangkan Dua Kapal Pengerukan

Bisnis.com,05 Okt 2017, 21:24 WIB
Penulis: Novita S. Simamora & Haffiyan
Duta Besar Myanmar Untuk Indonesia Min Lwin (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Theo Lekatompessy, Dubes Uzbekistan Shavkat Jamolov, dan Dubes Vietnam Hoang Anh Tuan, di sela-sela sidang terbuka senat untuk Promosi Dokter Ilmu Hukum Theo Lekatompessy, di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Banten, Jumat (25/8)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA--Untuk meningkatkan pendapatan, emiten pelayaran PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) akan mendatangkan dua kapal pengerukan dari luar negeri.

Daryono, Corporate Secretary Humpuss Intermoda, mengungkapkan kapal pertama akan datang pada pertengahan Oktober 2017 dari Korea Selatan dan pihaknya telah memberikan uang muka untuk kapal pengerukan. Dia mengungkapkan, nilai kapal ini mencapai US$9 juta.

Dia mengungkapkan, pembelian kapal tersebut menggunakan kas internal dan pinjaman perbankan. Kapal yang akan didatangkan tersebut telah memiliki kontrak dengan Pelindo III untuk mengeruk pelabuhan-pelabuhan yang mulai mendangkal di Surabaya serta pengerukan alur dan kolam di Cruise Terminal sehingga kapal-kapal pesiar dapat masuk dan menunjang pariwisata di Bali.

"Potensi bisnis pengerukan sangat besar. Sejauh ini, bisnis pengerukan kapal kebanyakan dilakukan oleh kapal asing," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (5/10/2017).

Daryono menuturkan, perseroan melihat peluang dari bisnis pengerukan kapal. Menurutnya, kerja sama dengan perusahaan pelat merah Pelindo III berpotensi memberikan dampak positif jangka panjang pada pendapatan perseroan.

Meskipun enggan menyebutkan nilai kontrak, Daryono mengungkapkan, bahwa kontrak baru dari kapal pengerukan yang akan datang terbilang besar. Dia optimis, break event poin dari kapal pengerukan tidak akan berlangsung lama, alias kurang dari 3 tahun.

Dia mengungkapkan, tak banyak perusahaan pelayaran yang berani masuk ke segmen pengerukan kapal tersebut, sebab belum ada pemain domestik yang berani mencoba hal baru tersebut.

Menurutnya, bisnis pengerukan kapal ini akan menjadi pendapatan berulang perseroan. Alasannya, setiap tahun, berpotensi terjadi pendangkalan pelabuhan. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia kini semakin serius untuk mendukung sektor kemaritiman yang bersinggungan dengan pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini