Bahana TCW Siap Terbitkan RDPT Logistic Fund

Bisnis.com,05 Okt 2017, 14:11 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Direktur Utama PT Bahana TCW Invesment Management Edward Lubis (tengah) saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (30/8)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) berencana menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) logistik senilai US$35 juta.

Presiden Direktur Bahana TWC Investment Management Edward P. Lubis mengungkapkan, hingga saat ini perseroan telah memiliki lima produk RDPT. Satu produk RDPT senilai US$35 juta diprediksikan akan rampung pada kuartal I/2018.

"RDPT Logistik Fund nilainya akan sekitar US$35 juta. Investor yang siap menyerap juga sudah ada," ungkapnya saat ditemui Bisnis, Kamis (5/10/2017).

Edward mengungkapkan dana dari RDPT Logistik Fund tersebut akan digunakan oleh perusahaan yang bergerak di sektor pelabuhan. Dana yang dari RDPT tersebut dihimpun untuk mengakuisisi areal di Pelabuhan Tanjung Priok agar dapat direvitalisasi.  

Menurutnya, RDPT diterbukan dalam mata uang dolar, sejalan dengan kebutuhan perusahaan logistik yang membutuhkan dana dolar dalam kegiatan operasional.

Dia mengatakan, penerbitan RDPT memiliki tujuan untuk mendukung pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur.
Adapun RDPT merupakan produk reksa dana yang ditawarkan maksimal hanya kepada 50 investor saja dan langsung berinvestasi pada proyek-proyek di sektor riil.

Biasanya, investor yang dalam penerbitan RDPT adalah institusi. Selain RDPT Pelabuhan, Bahana TCW juga sedang membicarakan rencana penerbitan RDPT Jalan Tol. Pada 2018, Bahana TWC berencana menerbitkan RDPT jalan tol  dengan nilai sebesar Rp 5 triliun.

Edward menuturkan, melalui penerbitan RDPT maka investor memiliki semakin banyak alternatif investasi. Sementara itu, dana kelolaan Bahana TWC hingga pekan pertama Oktober 2017 sudah mencapai Rp45,5 triliun.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini