Serangan Hacker Marak, Permintaan Asuransi Siber Berpotensi Melonjak

Bisnis.com,06 Okt 2017, 01:46 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Ilustrasi serangan WannaCry./thehackersnews.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meningkatnya serangan hacker diprediksi turut mendorong permintaan terhadap asuransi siber.

Perusahaan asuransi terbesar di Denmark, Tryg, memperkirakan dalam 5 tahun ke depan, 90% pelanggan akan membeli asuransi  siber seiring dengan meningkatnya serangan hacker dan virus terhadap data krusial dan sistem IT.

Tryg sendiri sejak pergantian tahun telah menjual 5.000 polis asuransi  siber.

"Tidak ada klien korporat saat ini yang tidak memiliki asuransi bangunan atau mobil mereka, tapi saya pikir dalam beberapa tahun ini akan menjadi bukti bahwa Anda perlu berasuransi melawan kejahatan  siber," ujar Morten Hubbe, Chief Executive Tryg.

Awalnya meningkatnya permintaan untuk asuransi  siber didorong oleh serangan ransomware, Wannacry, yang menginfeksi lebih dari 300.000 komputer di seluruh dunia pada Mei lalu.

Hubbe memperkirakan bahwa sekitar 50% klien korporat perusahaan akan membeli asuransi siber pada 2020 dan hanya butuh beberapa tahun setelahnya untuk mencapai 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini