Penerimaan Pajak per September 2017 Baru 60% dari Target APBNP

Bisnis.com,09 Okt 2017, 14:08 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Petugas pajak melayani warga yang mengikuti program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di Kantor Direktorat Jendral Pajak, Jakarta, Jum'at (31/3)./Antara-Atika Fauziyyah

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penerimaan pajak tahun ini diprediksi melempem. Pasalnya, berdasarkan realisasi penerimaan September lalu, kinerja pertumbuhan penerimaan pajak justru minus 2,79% (year on year) atau baru Rp770,7 triliun dari target dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2017 senilai Rp1.283,6 triliun.


Yon Arsal, Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak, mengatakan pertumbuhan negatif itu merupakan implikasi dari penerimaan yang tidak berulang (uang tebusan dan PPh final revaluasi) serta beda waktu pencairan PBB dan PPh yang ditanggung pemerintah yang nilainya cukup signifikan.

 

“Tentu dengan waktu yang tersisa ini, kami akan mengoptimalkan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi termasuk tindak lanjut pasca-Tax Amnesty,” kata Yon di Jakarta, Senin (9/10/2017).

 

Adapun berdasarkan data Ditjen Pajak, realisasi penerimaan pajak hingga September termasuk PPh Migas senilai Rp770,7 triliun atau 60% dari target dalam RAPBN 2017. Kinerja penerimaan tersebut ditopang oleh penerimaan pajak nonmigas senilai Rp732,1 triliun atau minus 4,7%. Kinerja pajak nonmigas itu dipengaruhi realisasi PPh nonmigas senilai Rp418 triliun (-12,32% ) atau masih 56,3% dari target dala RAPBNP 2017.

Kendati sebagian sektor tumbuh negatif, tetapi penerimaan PPN dan PPnBM masih menunjukkan kinerja yang cukup moncer. Realisasi penerimaan dua sektor pajak tersebut senilai Rp307,3 triliun atau tumbuh 13,7% year on year.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini