Indeks Dow Jones Perbarui Rekor Tertingginya

Bisnis.com,12 Okt 2017, 06:28 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat, dengan indeks Dow Jones memperbarui rekor tertingginya pada perdagangan Rabu, (11/10/2017).

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 42,21 poin atau 0,18% ke 22.872,89, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 4,6 poin atau 0,18% ke 2.555,24 dan Nasdaq Composite naik 16,30 poin atau 0,25% ke 6.603,55.

Walaupun reaksi bursa Wall Street cenderung minim pada risalah rapat kebijakan Federal Reserve yang terbaru, laporan bahwa kandidat yang ramah pasar didorong sebagai pengganti Janet Yellen sebagai pimpinan bank sentral AS membantu indeks menguat.

Sektor real estat, utilitas, dan konsumen ada di antara pendorong utama pada indeks S&P 500, sementara sektor finansial tertekan oleh selisih imbal hasil obligasi AS.

"Ada memiliki rotasi sektor yang mendorong indeks lebih tinggi dan sulit untuk melihat apa yang menghentikannya," kata Art Hogan, kepala analis di Wunderlich Securities, seperti dikutip Reuters..

Dalam risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve bulan September lalu, para pejabat the Fed terlihat mengalami perdebatan yang berkepanjangan mengenai prospek kenaikan inflasi masih banyak di antara mereka yang merasa kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini tetap akan terjadi.

"Tidak ada yang mengubah pendapat bahwa the Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember," kata Hogan.

Saham berakhir menguat setelah dari Politico yang menyatakan mengatakan bahwa Menteri Keuangan Steven Mnuchin mendorong presiden Donald Trump untuk mencalonkan Jerome Powell sebagai Gubernur Federal Reserve berikutnya, karena dipandang sebagai pilihan yang aman untuk pasar keuangan.

Powell dipandang lebih dekat dengan Yellen daripada kandidat terdepan lainnya, Kevin Warsh.

Penguatan saham Wal-Mart dan Johnson & Johnson mendorong indeks Dow Jones ke rekor tertingginya. Saham J&J naik 2,1% setelah Jefferies menaikkan rating saham menjadi "beli" dan mengatakan divisi farmasi perusahaan akan membantu perkiraan laba analis.

Sektor konsumer juga mendapat dorongan dari saham Wal-Mart yang menguat 1,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini