Tony Prasetiantono: BUMN Banyak Mendapatkan Tugas Yang Tidak Tepat

Bisnis.com,12 Okt 2017, 18:07 WIB
Penulis: Fajar Sidik
Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono, memberikan paparan pada diskusi Property Outlook Business & Trend 2017 di Jakarta, Rabu (22/2)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Ekonom UGM Tony Prasetiantono menilai secara umum mayoritas perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) telah menerapkan manajemen tingkat dunia yang mampu mereduksi unsur-unsur birokratisasi.

Namun, praktik birokratisasi di BUMM masih saja terjadi. "Tantangan BUMN ke depan adalah mendapat tugas yang tidak tepat," ujar Tony di Yogyakarta, Kamis, 12 Oktober 2017.

Tony menyampaikan hal itu pada seminar "Melepaskan Birokratisasi BUMN" yang digelar Majalah Infobank sebagai rangkaian acara "Infobank BUMN Award 2017".

Tony mencontohkan penugasan tidak tepat kepada BUMN dalam proyek kereta cepat Jakarta - Bandung, yang menurutnya proyek tersebut dipaksakan seolah efisien dan feasable.

Dia mengukur tepat-tidaknya tugas yang diberikan pemerintah dengan metode benchmarking. "Coba kita cari pembanding, ada tidak kereta cepat di luar negeri yang hanya menempuh jarak 142 kilometer?" tuturnya.

Di China, ungkap Tony, kereta cepat menempuh jarah 1.300-an kilometer. "Setiap proyek ada batas minumnya supaya efisien dan masuk economic of scale-nya" tegasnya.

Kasus lain, lanjut dia, adalah dalam penugasan BUMN proyek pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga. "Ternyata tolnya sepi. Bagaimana BUMN bisa cepat mendapat profit? Sementara mereka selalu dituntut untuk meningkatkan kontribusi dividen ke pemerintah," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini