Yen Melemah, Reli Bursa Jepang Tak Terpatahkan

Bisnis.com,17 Okt 2017, 14:33 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Reli bursa saham Jepang masih belum terpatahkan hingga akhir perdagangan hari ini, Selasa (17/10/2017), ditopang oleh pelemahan nilai tukar yen terhadap dolar AS.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan penguatan 0,46% atau 7,91 poin di level 1.727,09 dan berakhir naik 0,24% atau 4,19 poin di posisi 1.723,37.

Dari 2.018 saham pada indeks Topix, 969 saham di antaranya menguat, 920 saham melemah, dan 129 saham stagnan.

Saham Toyota Motor Corp. yang naik 0,78% dan Shin-Etsu Chemical Co. Ltd. yang melesat 2,70% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Adapun indeks Nikkei 225 berakhir naik 0,38% atau 80,56 poin di level 21.336,12, setelah dibuka dengan penguatan 0,45% atau 96,61 poin di posisi 21.352,17.

Sebanyak 139 saham menguat, 75 saham melemah, dan 11 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Shin-Etsu Chemical Co. Ltd. yang melesat 2,70% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan Nikkei hari ini, diikuti FANUC Corp. (+0,94%) dan Tokyo Electron Ltd. (+1,09%).

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,04% atau 0,05 poin ke posisi 112,24 per dolar AS pada pukul 14.00 WIB, setelah pada Senin (16/10) berakhir terdepresiasi 0,30% di posisi 112,19.

Dilansir Bloomberg, indeks Topix Jepang berhasil ditutup dengan penguatan untuk hari ketujuh berturut-turut saat pergerakan yen tetap stabil di kisaran 112 per dolar AS.

Perusahaan-perusahaan elektronik dan produsen mobil mendorong indeks acuan tersebut di tengah rentetan penguatan terpanjang sejak November 2016, sekaligus mengangkatnya lebih lanjut menuju level overbought.

“Kondisi ekonomi yang kuat di luar negeri ditambah dengan data ekspor yang solid untuk Jepang akhir-akhir ini memungkinkan pelaku pasar untuk mengambil pandangan bullish terhadap saham Jepang,” kata Yoshihiro Okumura, general manager Chibagin Asset Management Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

“Pergerakan mata uang di kisaran 112 yen per dolar akan memberi ruang bagi perusahaan lokal menaikkan proyeksi laba mereka untuk paruh kedua,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini