Asian Games 2018 : Sandiaga Sebut Velodrome Rawamangun Sangat Mahal

Bisnis.com,17 Okt 2017, 12:44 WIB
Penulis: JIBI
Pekerja menyelesaikan pembangunan Velodrome Rawamangun di Jakarta, Senin (6/3)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga menyoroti persiapan Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Palembang dan Jakarta.

Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan pertamanya dengan pejabat atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta di Ruang Pola, Balai Kota Jakarta.

"Untuk persiapan Asian Games, kita jangan berpikir dalam ego sektoral. Kita harus berpikir multi platform bahwa Asian Games ini sangat penting karena jadi perhelatan akbar," ujar Sandiaga, Selasa (17/10/2017).

Sandiaga mencontohkan Korea Selatan yang mampu memanfaatkan ajang Asan Games pada 1986 sebagai membangun negaranya, bukan hanya di Seoul, tetapi juga beberapa wilayah lainnya. Hal itu, dilanjutkan dengan ajang olimpiade pada 1988. Padahal waktu itu, kata dia, pendapatan per kapita Korea di bawah Indonesia.

Sandiaga berharap Asian Games 2018 bisa dijadikan ajang percepatan pembangunan seperti apa yang dilakukan Korea Selatan yang sudah melampaui Indonesia.

Sandiaga mengatakan Pemprov DKI harus memastikan Asian Games itu bukan hanya perhelatan, tapi mampu menghadirkan percepatan khususnya di DKI Jakarta.

Sandiaga sendiri mengaku telah melihat sendiri sarana dan prasarana yang dibangun di Jakarta untuk Asian Games, yaitu equistrian di Pulomas dan area velodrome di Rawamangun.

Menurut Sandi, pembangunan dua venue tersebut memakan biaya yang sangat mahal. Contohnya, pembangunan area velodrome yang menggunakan kayu Siberia.

"Venuenya sangat mahal. Jangan sampai terulang kembali, venue yang dibangun begitu mahal tapi tidak terawat. Kayu Siberia itu sangat mahal dan harus dirawat dengan suhu tertentu," ujar Sandiaga.

Sandiaga khawatir pembangunan venue Asian Games tidak berpikir tajam ke depan, tempat itu hanya bisa dibangun tetapi tidak bisa dirawat. Ia juga khawatir hal itu akan membebani anggaran Pemerintah Provinsi DKI. Jakarta atau PT Jakarta Propertinto (Jakpro) sebagai kontraktor.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini