Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk., salah satu bank yang terlibat dalam rencana penyaluran pembiayaan sindikasi kepada PT Hutama Karya untuk pembangunan proyek jalan tol Bakauheni-Tebanggi Besar di Lampung, sedang mempertimbangkan porsi pendanaan yang akan diberikan.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dibutuhkan kehati-hatian lebih bagi perbankan yang akan terlibat dalam pendanaan tol Bakauheni – Terbanggi Besar. Hal ini dipengaruhi asumsi tingkat keramaian lalu lintas kendaraan di jalur ini kelak kurang padat.
Jahja menyatakan, sampai sekarang terus berlangsung diskusi antara Hutama Karya dengan perbankan soal tol Bakauheni – Terbanggi Besar.
“Sedang diskusi beberapa terms and condition-nya. Porsi pendanaan dari BCA berapa tergantung terms and condition-nya,” katanya kepada Bisnis, Selasa(17/10/2017).
Berdasarkan pemberitaan Bisnis pada 16 Oktober 2017 diketahui, PT Hutama Karya tengah mencari pinjaman senilai Rp8 triliun guna memenuhi kebutuhan pembiayaan untuk jalan tol tersebut. Jumlah ini setara separuh dari total kebutuhan dana sebesar Rp16 triliun.
Hutama Karya sudah mengantongi Rp8 triliun untuk membayar konstruksi. Perseroan menyatakan, proses pendanaan tol Bakauheni – Terbanggi Besar akan lebih lama ketimbang dua ruas prioritas sebelumnya, yaitu Palembang – Indralaya dan Medan – Binjai lantaran panjangnya ruas mencapai 140 kilometer.
Tol Bakauheni – Terbanggi Besar dinyatakan sebagai ruas prioritas Trans-Sumatra dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional. Ruas ini akan menjadi jalan utama dari dan menuju Pelabuhan Bakauheni yang merupakan salah satu titik utama penghubung Jawa dengan Sumatra.
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur Edwin Syahruazad menyatakan, pihaknya tengah mengupayakan financial closing ruas Bakauheni – Terbanggi Besar. Selain itu juga sedang dijajaki pinjaman dengan sejumlah perbankan.
“Belum financial closing, lagi nguber sindikasi BCA, Mandiri, BNI, BRI,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel