Indonesia Punya 3 Cara Pacu Perdagangan di Negara D-8

Bisnis.com,20 Okt 2017, 18:19 WIB
Penulis: Irene Agustine
Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengusulkan tiga cara untuk meningkatkan nilai perdagangan antar-anggota delapan negara berkembang atau Development Eight (D-8) yang ditargetkan mencapai target USS303 miliar pada 2018.

Dikutip dari salinan pidato yang diunggah Setwapres, Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang menjadi wakil pemerintah dalam KTT D-8 di Istanbul, Turki mengusulkan tiga kerja sama ekonomi untuk mendorong total nilai perdagangan antar delapan negara berkembang. Negara yang dimaksud yakni Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki.

Selama ini, dia mengatakan perdagangan dan industri halal antaranggota telah memberikan banyak manfaat namun masih banyak sektor yang belum tereksplorasi maksimal.

Dia mencontohkan total perdagangan negara anggota D-8 pada 2015 yang hanya mencapai US$100 miliar atau 6,6% dari jumlah total perdagangan seluruh anggota D-8.

“Masih jauh di bawah target US$303 miliar atau 20% dari total perdagangan kita di tahun 2018. Ini penting untuk melipatgandakan upaya kita untuk meningkatkan nilai perdagangan antaranggota,” kata Wapres di Istanbul, Turki, Jumat (20/10/2017).

Ketiga hal yang diusulkan yaitu, pertama, dibentuknya kemitraan yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta (Public-Private Partnership) dalam agenda kerja sama D-8.

Pasalnya, kemitraan publik-swasta dinilai dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi ekonomi dan pembangunan.

“Kami juga ingin mengusulkan dibentuknya forum bisnis reguler untuk KTT D-8 selanjutnya untuk mendalami kerja sama ekonomi dan mengundang keterlibatan yang lebih dalam bagi sektor swasta dalam keanggitaan D-8,” jelasnya.

Kedua, Wapres JK juga mengusulkan adanya penguatan kerja sama di sektor maritim antardelapan negara mengingat masih banyaknya sumber daya di sektor maritim yang belum terekplorasi maksimal.

“Kita perlu mempromosikan dan meningkatkan kolaborasi kerjasama maritim untuk meningkatkan konektivitas memfasilitasi pengiriman layanan logistik. Serta memungkinkan peluang ekonomi dan perdagangan yang lebih besar antaranggota,” jelasnya.

Terakhir, Wapres mengharapkan penguatan kerja sama Selatan-Selatan (South-South Corporation) kembali dipromosikan untuk memperluang peluang ekonomi antaranggota.

“Indonesia melihat bahwa industri strategis bisa memainkan sebuah peran penting dalam memajukan agenda kerja sama South-South dalam organisasi ini,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini