Inflasi Oktober Diperkirakan Kembali Landai

Bisnis.com,20 Okt 2017, 20:52 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (22/8)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA--Survei Indeks Harga Konsumen (BI) Bank Indonesia (BI) pada minggu kedua Oktober menunjukan laju inflasi bulanan berada pada kisaran yang cukup rendah, yakni 0,08% (month to month/mtm).

Dengan terkendalinya laju inflasi bulanan tersebut, BI memperkirakan inflasi tahunan 2017 akan berada pada kisaran 3,6% (year on year/yoy).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menegaskan laju inflasi tahun ini sesuai ekspektasi. Dengan terkendalinya inflasi, dia mengungkapkan bank sentral memiliki ruang untuk melakukan penurunan suku bunga dalam dua bulan berturut-turut yakni pada bulan Agustus dan September 2017.

"Kenapa BI punya ruang penurunan suku bunga itu, karena kami yakin inflasi terkontrol bisa di bawah 4%," kata Mirza, Jumat (20/10).

Dalam pengumum RDG kemarin, Jumat (20/10), BI juga menegaskan terkendalinya inflasi disumbang oleh tren menurunnya inflasi inti seiring terjangkarnya ekspektasi inflasi, serta rendahnya harga impor dan terbatasnya konsumsi.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan inflasi volatile foods cukup rendah disebabkan oleh harga global yang menurun, perbaikan sisi pasokan dan dampak positif kebijakan pemerintah.

"Ke depannya, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi bersama pemerintah pusat dan daerah dalam rangka pengendalian inflasi agar tetap berada dalam kisaran sasaran," ungkapnya.

Sejauh ini, BI mematok target inflasi pada tahun ini sebesar 4% plus minus 1% dan 3,5% plus minus 1% pada 2018 dan 2019. Pada 2020, bank sentral akan memperkirakan inflasi berada pada kisaran 3% plus minus 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini