Sektor Infrastruktur dan Properti Menguat, Indeks CSI 300 Sentuh Level Tertinggi 26 Bulan

Bisnis.com,24 Okt 2017, 15:15 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham blue-chip China mencapai level tertinggi dala 26 bulan terakhir pada hari Selasa, (24/10/2017), dipimpin oleh sektor infrastruktur dan properti, karena investor menyambut pertumbuhan pendapatan yang kuat dan merasa nyaman dengan kebijakan ekonomi saat kongres Partai Komunis akan berakhir.

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,22% atau  7,55 poin ke level 3.388,25, sedangkan indeks blue-chip CSI 300 ditutup menguat 0,73% atau 28,60 poin ke level 3.959,40.

Seperti dilansir Reuters, sekitar 100 perusahaan yang terdaftar di Shanghai telah merilis laporan keuangan kuartal ketiga, dengan gabungan laba bersih seluruh melonjak 47% dari tahun sebelumnya.

"Permintaan pertumbuhan di produsen serta konsumen bahan baku pada umumnya stabil pada bulan September," kata broker CLSA dalam sebuat catatan, seperti dikutip Reuters.

"Permintaan manufaktur membantu mengimbangi permintaan properti yang lebih lemah, sebuah tren yang akan berlanjut di kuartal keempat," lanjut mereka

Perdagangan saham kelas A China umumnya telah tenang selama kongres partai Komunis, yang berakhir pada hari ini.

Dalam kongres tersebut, Presiden Xi Jinping mempresentasikan sebuah rencana untuk membimbing pembangunan China sampai tahun 2050, dan mengantarkan sebuah "era baru" pertumbuhan.

Seluruh sektor pada indeks menguat, dipimpin oleh sektor infrastruktur dan real estat, yang menguat setelah pelemahan di tengah kekhawatiran bahwa pemerintah mungkin tidak melonggarkan pasar perumahannya dalam waktu dekat.

Saham bahan baku juga menguat setelah membukukan pertumbuhan yang solid dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Di antara saham yang bergerak, saham Fangda Special Steel Technology menguat 1,9% setelah produsen baja ini meningkat lebih dari 2 kali lipat pada periode Januari-September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini