Pasar Ketat, Harga Logam Kompak Menguat

Bisnis.com,24 Okt 2017, 08:34 WIB
Penulis: Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA—Harga logam industri kompak mengalami penguatan seiring dengan prospek mengetatnya pasokan di pasar akibat pemangkasan produksi.

Strategist Morgan Stanley Susan Bates menyebutkan, kenaikan harga logam menunjukkan pasar yang benar-benar ketat. Seperti logam seng misalnya yang melambung ke atas US$3.000 per ton, menunjukkan adanya dampak reformasi ekonomi dan lingkungan di China.

“Persediaan konsentrat cukup langka, sehingga smelter mengurangi pengolahan,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/10/2017).

Sementara itu, analis JP Morgan Natasha Kaneva menyampaikan, reli logam seperti aluminium, timbal, nikel, dan timah dipicu reformasi suplai yang dilakukan China. Prospek konsumsi juga bertambah akibat percepatan pertumbuhan ekonomi global.

Pada penutupan perdagangan Senin (23/10/2017), harga aluminium di London Metal Exchange (LME) naik 1 poin atau 0,05% menjadi US$2.137 per ton. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga tumbuh 26,23%.

Harga tembaga dalam waktu yang sama meningkat 52 poin atau 0,75% menuju US$7.004 per ton. Secara ytd, harga menguat 26,53%, tertinggi di antara logam lainnya.

Sementara itu, harga seng naik 30 poin atau 0,97% menjadi US$3.129 per ton. Secara ytd harga tumbuh 21,47%.

Harga nikel meningkat 125 poin atau 1,07% menuju US$11.860 per ton. Sepanjang tahun berjalan harga naik 18,36%.

Adapun logam timbal naik 32,50 poin atau 1,32% menjadi US$2.500 per ton. Secara ytd harga tumbuh 23,98%.

Logam timah tumbuh 5 poin atau 0,03% menuju US$19.580 per ton. Namun, harga masih tekoreksi 7,31% secara ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini