Singapura Belum Berminat Atur Bitcoin

Bisnis.com,25 Okt 2017, 13:01 WIB
Penulis: Yustinus Andri DP
Ilustrasi/Pando

Kabar24.com, JAKARTA—Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan pihaknya tidak berencana mengatur mata uang virtual (cryptocurrencies) seperti Bitcoin dalam sistemnya.

Direktur MAS Ravi Menon mengatakan, pihaknya tidak melihat ada urgensi yang kuat untuk segera mengatur mengenai transaksi dan sistem mata uang virtual.

Namun demikian, MAS akan terus memantau dan mewaspadai ancaman yang berpotensi ditimbulkan dari penggunaan mata uang virtual, seperti praktik pencucian uang.

"Sampai sekarang saya tidak melihat dasar yang kuat untuk segera mengatur cryptocurrency. Sebaliknya fokus kami adalah melihat risiko apa yang berpeluang ditimbulkan dan respon seperti apa yang perlu kita siapkan," kata Menon, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/25/2017).

Seperti diketahui nilai Botcoin yang terus melonjak sekaligus mengalami fluktuasi tajam telah menarik perhatian dari berbagai regulator di dunia. Sama seperti Singapura, beberapa bank sentral memilih menahan diri untuk menanggapi fenomena baru mata uang virtual ini.

Namun demikian, beberapa negara dan bank sentral justru telah mengambil langkah tegas untuk mengatur cryptocurrency.  Negara tersebut a.l. China dan Korea Selatan. Sementara itu di Rusia, Presiden Valdimir Putin telah meminta regulator nasionalnya untuk mengatur mata uang virtual.

"Sangat sedikit yurisdiksi yang mengatur kripto-kardiakal. Sebagian besar telah mengambil pendekatan bahwa mata uang itu sendiri tidak menimbulkan risiko yang menjamin peraturan," tambah Menon.

Singapura sendiri telah mewajibkan perusahaan perantara mata uang virtual untuk mematuhi sejumlah persyaratan seperti menghindari transaksi terkait terorisme dan praktik pencucian uang.

Seperti diketahui, nilai tukar bitcoin sempat kembali memecahkan rekor pada  Jumat (20/10/2017) lalu. Kala itui nilai tukarnya menembus level US$ 6.000 per bitcoin.

Namun per Rabu (25/10/2017) nilai tukar mata uang virtual paling populer di dunia tersebut kembali melemah menjadi US$5.497 per bitcoin.

Meskipun bergerak fluktuatif, harga  mata uang virtual tersebut diyakini masih berpeluang mencatatkan rekor harga baru lagi.

Sejumlah kalangan bahkan memperkirakan nilai Bitcoin akan menembus US$10.000,  walaupun  mata uang tersebut cukup rentan dengan sejumlah senitimen yang muncul secara tiba-tiba.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini