Risiko Reli Terlalu Tinggi, Harga Logam Ditutup Bervariasi

Bisnis.com,26 Okt 2017, 11:02 WIB
Penulis: Hafiyyan
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Harga logam industri ditutup bervariasi seiring dengan sentimen pelaku pasar yang menganggap reli nilai jual terlalu tinggi cenderung berisiko. 

Head of Global Commodity  Strategy TD Securities Bart Melek mengatakan, ada sedikit risiko ketika harga logam terus meningkat. Salah satunya ialah tembaga yang sudah menembus level US$7.000 per ton.

“Pasar tembaga menangkap itu. Mereka tidak nyaman harga melampaui US$7.000 per ton,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/10/2017).

Pada penutupan perdagangan Rabu (25/10/2017), harga aluminium di London Metal Exchange (LME) naik 31 poin atau 1,44% menjadi US$2.186 per ton. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga tumbuh 29,12%, tertinggi di antara logam lainnya.

Harga tembaga dalam waktu yang sama merosot 25,50 poin atau 0,36% menuju US$7.010 per ton. Secara ytd, harga menguat 26,64%.

Sementara itu, harga seng  naik 14 poin atau 0,44% menjadi US$3.191 per ton. Secara ytd harga tumbuh 23,87%.

Harga nikel merosot 130 poin atau 1,08% menuju US$11.865 per ton. Sepanjang tahun berjalan harga naik 18,41%.

Adapun logam timbal naik 20 poin atau 0,81% menjadi US$2.488 per ton. Secara ytd harga tumbuh 23,38%.

Logam timah tumbuh 115 poin atau 0,58% menuju US$19.890 per ton. Namun, harga masih tekoreksi 5,85% secara ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini