Bisnis.com, JAKARTA -- PT Taspen (Persero) mencatat dalam jangka pendek jumlah pensiunan akan melonjak. Hal ini diperkirakan akan menyebabkan kesenjangan premi dengan kemampuan pembayaran manfaat peserta semakin lebar.
Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro mengatakan saat ini, jumlah peserta Taspen mencapai 6,7 juta peserta yang terdiri dari 4,2 juta peserta aktif dan 2,5 juta peserta pensiun.
Dari jumlah tersebut peserta Aparatur Sipil Negara (ASN) didominasi oleh pekerja yang sudah berusia 51 tahun-60 tahun. Menurutnya, hal tersebut dalam jangka pendek akan menyebabkan lonjakan jumlah pensiunan yang cukup berarti.
"Pensiun sekarang per tahun 285 ribu orang sementara rekrutmen pegawai baru 36 ribu orang. Jadi ada kesenjangan premi yang diterima dengan kemampuan pembayaran kesejahteraan peserta pensiunan," ujar Iqbal di Jakarta, Senin (30/10/2017).
Belum lagi, kata Iqbal, saat ini pembayaran pensiun masih menggunakan skema manfaat pasti yang dinilai akan semakin memberatkan perseroan.
"Itu pasti jadi tekanan bagi Taspen sebab jumlah peserta turun manfaat tetap berada di manfaat pasti. Mereka yang pensiun kan nggak bayar lagi," katanya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah kesenjangan tersebut, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kapasitas investasi dana kelolaannya dan menambah jumlah peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel