Pembahasan Pemotongan Pajak Berkala, Tekan Wall Street Ditutup Melemah

Bisnis.com,31 Okt 2017, 07:32 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan Senin, (30/10/2017), terbebani penurunan saham Merck dan laporan bahwa anggota parlemen AS sedang membahas rencana pengurangan pajak perusahaan secara bertahap.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 85,45 poin atau 0,36% ke 23.348,74, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 turun 8,24 poin atau 0,32% ke 2.572,83 dan Nasdaq Composite melemah 2,30 poin atau 0,03% ke 6.698,96.

Pengamat pasar menunjukkan penurunan tajam setelah laporan Bloomberg bahwa parlemen sedang membahas pemotongan bertahap pajak perusahaan dalam beberapa tahun.

"Banyak orang melihat pemotongan pajak perusahaan tersebut sebagai alasan untuk kenaikan saham berikutnya," kata Rick Meckler, presiden LibertyView Capital Management, seperti dikutip Reuters.

Investor juga mencerna dampaknya terhadap agenda Trump dari berita bahwa mantan manajer kampanyenya, Paul Manafort, didakwa melakukan pencucian uang dalam penyelidikan federal terhadap campur tangan Rusia pada pemilihan presiden 2016.

"Kita berada di pasar yang baru saja mengalami volatilitas rendah serta kenaikan yang stabil cukup lama, jadi tidak perlu banyak alasan untuk melakukan langkah mundur secara berkala," Kata Meckler.

Namun, pelemahan indeks mereda menjelang akhir perdagangan menyusul spekulasi bahwa Presiden Donald Trump lebih memilih Jerome Powell sebagai kepala kepala Bank Sentral AS yang baru.

Sektor teknologi pada indeks S&P menguat 0,4% menyusul kenaikan besar pada hari Jumat di tengah laporan kinerja emiten yang kuat. Saham Apple naik 2,3% setelah analis menunjuk kuatnya permintaan untuk iPhone X.

Di sisi lain, saham Merck turun 6,1% setelah mengalami kemunduran pada pengembangan obat kanker utamanya. Saham tersebut merupakan salah satu hambatan utama pada indeks S&P serta Dow Jones.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini