Koleksi Masterpiece Galeri Nasional Indonesia Hadir di Europalia

Bisnis.com,01 Nov 2017, 01:45 WIB
Penulis: Dika Irawan
Lukisan Tjap Go Meh (Sindu Sudjojono - 1940)/galeri-nasional.or.id

Bisnis.com, JAKARTA - Galeri Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ikut meramaikan ajang Europalia Arts Festival Indonesia 2017–2018.

Bentuk partisipasi Galeri Nasional Indonesia yaitu dengan menggelar Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia bertajuk “LALU, KINI [Budaya Bendawi/Material Culture]” di Brussels dan Antwerp, Belgia.

Pameran tersebut menampilkan karya dua perupa Indonesia yaitu Faisal Habibi (Bandung) dan Eko Prawoto (Yogyakarta).

Karya Faisal berjudul “Gunungan” dipamerkan pada 17 September 2017 – 21 Januari 2018 di Festival Centre Gedung Dynasty, Brussels. Sedangkan karya Eko berjudul “Bale Kambang” dipamerkan pada 28 Oktober 2017 – 21 Januari 2018 di Bonaparte Dock - Museum aan de Stroom (MAS), Antwerp.

Galeri Nasional Indonesia juga berpartisipasi dalam Pameran Power and Other Things pada Europalia Arts Festival Indonesia, 18 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018, di Galeri Seni Bozar, Centre for Fine Arts, Brussels, Belgia.

Dalam siaran pers yang diterima, Selasa (31/10/2017) disebutkan bahwa Power and Other Things dikuratori Riksa Afiaty dan Charles Esche. Pameran ini menampilkan karya-karya seni rupa modern dan kontemporer, mulai dari periode tahun 1835 hingga sekarang.

Karya-karya tersebut menyoal masa kolonialisme Belanda dan Jepang, kedudukan perempuan, dan imigrasi.

Hal tersebut dipilih untuk memberikan pemahaman mengenai praktik seni rupa di Indonesia dari masa ke masa. Pameran ini menampilkan karya lukisan dan sketsa koleksi Istana Kepresidenan, Galeri Nasional Indonesia, OHD Museum, Galeri Nasirun, dan S. Sudjojono Center.

Selain itu ditampilkan juga karya-karya instalasi. Keseluruhan karya yang disajikan merupakan hasil olah artistik 21 perupa Indonesia dan perupa Eropa. Di antaranya Raden Saleh, Jan Toorop, Emiria Sunarsa, FX Harsono, Agung Kurniawan, Mella Jaarsma, Saleh Husein, Maryanto, Antariksa, Dea Aulia Widyaevan, Leonardiansyah Allenda, Lifepatch, Timoteus Anggawan Kusno, dan Octora Chan.

Dalam Pameran Power and Other Things, koleksi Galeri Nasional Indonesia terpilih untuk dipamerkan. Karya yang dimaksud adalah lukisan S. Sudjojono berjudul Tjap Go Meh, berbahan cat minyak pada kanvas, ukuran 73 x 51 sentimeter, yang dibuat pada tahun 1940.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini