Hore, Inflasi Oktober Terkendali!

Bisnis.com,01 Nov 2017, 11:41 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto saat memberikan paparan pada konferensi pers inflasi di Jakarta, Senin (2/10/2017)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi sebesar 0,01% pada Oktober 2017. Secara tahun kalender 2,67% (yeat to date/ytd) dan tahunan adalah 3,58% (year on year/ yoy).

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengungkapkan perkembangan inflasi yang rendah ini membuat daya beli stabil seiring perkembangan harga komoditas yang terkendali.

Ke depannya, dia berharap inflasi akan tetap terjaga mengingat harga komoditas sering mengalami peningkatan pada Desember yang bertepatan dengan Natal dan Tahun Baru.

"Mudah-mudahan tercapai sehingga target inflasi tercapai dan tidak ada fluktuasi harga," ujarnya.

Dari sisi kelompok pengeluaran, dia mengungkapkan bahan makanan dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan menjadi penyumbang deflasi.

Suhariyanto mengungkapkan banyak komoditas bahan makanan yang mengalami penurunan, antara lain daging ayam ras, berbagai sayuran, bawang putih dan ikan segar.

Sementara itu, komoditas lain seperti cabai merah dan beras menjadi penyumbang inflasi dari kelompok bahan makanan.

"Secara umum banyak yang turun, tetapi dua komoditas ini harus menjadi perhatian," tegasnya.

Sisanya, kelompok pengeluaran seperti sandang, pangan, perumaan air listrik dan pendidikan rekreasi olah raga mengalami inflasi.

Jika dibandingkan secara tahunan, inflasi Oktober 2017 Jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu saat inflasi menyentuh 0,16%. Namun, inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Oktober 2015 yang mengalami deflasi 0,08%.

Berdasarkan 82 kota IHK, sebanyak 40 kota mengalami deflasi dan 38 kota inflasi. Adapun, inflasi tertinggi di Tual 1,05% dan terendah Surakarta dan Cilegon 0,01%.

Sementara itu, deflasi tertinggi di Palu 1,31% dan deflasi terendah di Palopo -0,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini