Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mayapada Internasional Tbk. membukukan lama bersih sebesar Rp817,41 miliar pada kuartal III/2017. Capaian tersebut tumbuh 8,41% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp753,99 miliar.
Direktur Bank Mayapada Rudy Mulyono menungkapkan perseroan membidik pertumbuhan laba sekitar 15% untuk keseluruhan tahun 2017.
“Laba yang kami patok untuk sepanjang tahun ini sekitar Rp1 triliun,” ujarnya di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Kinerja moncer tersebut disokong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 9,58% menjadi Rp1,97 triliun ketimbang posisi per September 2016, yakni Rp1,80 triliun.
Hal tersebut kemudian juga mendorong laba operasional meningkat menjadi Rp955,60 miliar dari periode tahun sebelumnya yang sebesar RpRp811,57 miliar. Namun, laba nonoperasional turun menjadi Rp969 juta pada kuartal III/2017 dari sebelumnya Rp45,03 miliar pada periode yang sama 2016.
“Tahun lalu [laba nonoperasional] memang besar karena ada keuntungan dari penjualan aset tetap kami,” tuturnya.
Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), bank dengan kode emiten MAYA ini telah berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 16,61% menjadi Rp60,22 triliun per September 2017. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang posisi akhir Desember 2016 yang sebesar Rp51,54 triliun.
Kemudian, pada sisi pembiayaan dan kredit, Bank Mayapada hingga kurtal tiga tahun ini telah menyalurkan Rp53,58 triliun, atau naik 13,52% dari posisi akhir tutup buku tahun lalu yakni Rp47,19 triliun.
Lalu, dari rasio keuangan, Mayapada membukukan perbaikan kualitas kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) ke level 2,18% secara gross dari sebelumnya yang berada di level 2,38%. Rasio BOPO juga menunjukan capaian positif dengan level 81,64% pada tiga bulan pertama tahun ini ketimbang periode yang sama tahun lalu yaitu 82,04%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel