Indikator Teknis Terlihat Terlalu Tinggi, Indeks Topix Ditutup Melemah

Bisnis.com,06 Nov 2017, 14:52 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (6/11/2017), dengan indeks Topix ditutup melemah dari level tertinggi dalam satu dekade terakhir karena indikator teknis menunjukkan bahwa posisi indeks terlalu tinggi.

Indeks Topix ditutup melemah 0,08% atau 1,42 poin ke level 1.792,66, melemah dari level tertinggi sejak Februari 2007 yang dicapai pada perdagangan Kamis (2/11).

Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,04% atau 9,23 poin ke level 22.548,35 setelah bergerak pada kisaran 22.435,34 – 22.644,68.

Indeks kekuatan relatif 14 hari perdagangan terakhir untuk kedua indeks utama bertahan di atas level 70, yang mengindikasikan adanya kenaikan yang terlalu cepat.

Sektor perbankan menjadi penekan utama pada indeks Topix setelah imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melemah pada perdagangan Jumat (3/11) pekan lalu. Adapun sektor permesinan dan produsen elektronik menguat masing-masing 0,7% dan 0,2% karena yen melemah terhadap dolar AS.

Nilai tukar yen Jepang terpantau meleamh 0,28% atau 0,32 poin ke level 114,39 yen per dolar AS pada pukul 13.39 WIB.

"Beberapa investor melakukan profit taking dari reli penguatan baru-baru ini," kata Masayuki Otani, kepala analis Securities Japan Inc, seperti dikutip Bloomberg.

"Saham mematahkan level tertinggi yang dicapai selama beberapa hari terakhir, jadi tidak mengherankan jika ada beberapa penyesuaian di pasar," lanjutnya.

Di antara saham yang bergerak, saham SoftBank Group Corp melemah 2,6% setelah mengakhiri pembicaraan untuk melakukan merger unit usahanya di AS, Sprint Corp., dengan T-Mobile US Inc.

Sementara itu, saham Mitsubishi Corp. menguat 3,5% setelah meningkatkan perkiraan laba bersih untuk tahun 2017 sebesar 11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini