HELIKOPTER JATUH: Satu Tewas, Satu Lainnya Kritis

Bisnis.com,08 Nov 2017, 11:15 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi : Salah satu helikopter yang dioperasikan Rotorlift/rotorlift.com.au

Kabar24.com, SYDNEY, Australia -Kecelakaan penerbangan membuat sebuah helikopter jatuh menukik ke tanah.

Satu orang tewas dan seorang lagi menderita luka kritis setelah helikopter jatuh di satu bandar udara Tasmania pada Selasa malam (7/11/2017).

Pihak berwenang mengatakan helikopter itu jatuh menukik ke tanah di Bandar Udaraa Hobart menjelang pukul 17.30 waktu setempat.

Pesawat itu milik perusahaan lokal Rotorlift, yang memegang kontrak pencarian dan pertolongan Polisi Tasmania.

Inspektur Polisi Tasmania John Ward mengatakan orang yang tewas adalah lelaki berusia 40-an tahun, demikian laporan Xinhua --dipantau di Jakarta, Rabu (8/11/2017) pagi. Namun ia tak bisa menjelaskan apakah orang tersebut adalah pilot atau penumpang.

Ward menyatakan penyebab kecelakaan itu tidak diketahui dan penyelidikan sedang dilakukan.

"Kami masih mengumpulkan dan menyatukan teka-teki ini," kata Ward kepada wartawan pada Selasa malam.

"Seorang saksi mata memang mengatakan helikopter tersebut jatuh dengan benar-benar keras, menukik ke arah tanah," katanya.

"Bagi saya itu kelihatan seperti patah dua .... Helikopter itu jatuh dari ketinggian 200 meter ke tanah."

Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Rabu, Australian Transport Safety Bureau (ATSB) mengkonfirmasi dua penyelidik akan terbang ke Hobart untuk melakukan penyelidikan.

"ATSB akan mengeluarkan laporan penyelidikan awal dalam waktu sekitar 30 hari. Mungkin diperlukan waktu 12 bulan untuk menyelesaikan laporan akhir mengenai kecelakaan tersebut," katanya.

Ward mengatakan empat saksi mata telah memberikan keterangan kepada polisi dan rekaman Closed Circuit Television (CCTV) dari bandar udara akan diteliti.

Semua penerbangan dari Hobart dibatalkan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Ward menyatakan orang yang cedera telah sadar dan pingsan sejak dibawa ke rumah sakit.

"Ketika kami bisa berbicara dengan dia, yang diharapkan dalam waktu 24 sampai 48 jam ke depan, kami harap bisa membuat gambaran mengenai apa yang telah terjadi," kata Ward.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini