Ini Strategi Dirjen Bea Cukai Mengejar Penerimaan

Bisnis.com,09 Nov 2017, 11:59 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang akhir tahun sejumlah strategi terus digenjot untuk mengejar penerimaan bea dan cukai yang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 ditargetkan senilai Rp189,1 triliun.

Kepala Sub Direktorat Penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Rudy Rahmaddi mengatakan setidaknya ada tiga strategi yang bakal ditetapkan otoritas kepabeanan untuk mengejar penerimaan cukai tahun ini.

Pertama, meningkatkan sinergi pengamanan antara unsur pusat kantor wilayah dan satuan kerja dalam skema excise connection.

Kedua meningkatkan intensitas penindakan rokok ilegal. Ketiga, memfasilitasi kelancaran administrasi pemesanan pita cukai dan pembayarannya agar tidak terjadi kendala dalam mengoptimalkan penerimaan tersebut.

"Kami harapkan penerimaan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu," kata Rudy kepada Bisnis, Rabu (8/11/2017) kemarin.

Adapun berdasarkan Data Ditjen Bea dan Cukai, realisasi penerimaan hingga Oktober lalu senilai Rp126,9 triliun atau 67,1% dari target dalam APBN Perubahan 2017 yang dipatok senilai Rp189,1 triliun.

Kinerja penerimaan DJBC itu ditopang penerimaan bea masuk senilai Rp27,8 triliun, bea keluar senilai Rp3,06 triliun, serta cukai  Rp95,9 triliun.

Kinerja penerimaan cukai masih didominasi oleh penerimaan cukai hasil tembakau. Realisasi CHT pada bulan lalu bahkan tembus ke angka Rp91,9 triliun dari total penerimaan cukai tersebut. Sedangkan cukai lainnya, misalnya, minuman mengandung etil alkohol (MMEA) masih berada di kisaran Rp4,07 triliun, etil alkohol (EA) Rp121,03 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini