Pembebasan 1.300 Warga yang Disandera Diupayakan Tanpa Kekerasan

Bisnis.com,12 Nov 2017, 06:59 WIB
Penulis: Newswire
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kanan) dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (kanan) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, MAGELANG -  Hingga Minggu (12/11/2017), penyelamatan 1.300 warga Papua yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus dilakukan dan sejauh mungkin pihak keamanan ingin menghindari dengan cara-cara yang keras.

Bahkan, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono mengatakan pasukan TNI dan Polri mendekati kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang melakukan penyanderaan dengan cara persuasif.

"Kami melakukan pendekatan dengan cara persuasif, jadi tidak menggunakan cara kekerasan," katanya usai meresmikan prasasti tulisan tangan Presiden pertama RI Soekarno di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.

Ia menuturkan pihaknya sudah menyiapkan pasukan yang ada di sana dan sudah terjadi negosiasi. "Mudah-mudahan tidak ada apa-apa," katanya.

Ia mengatakan ada pasukan TNI di sana gabungan dengan Polri untuk semaksimal mungkin menggunakan cara yang persuasif, tidak menggunakan cara kekerasan.

Ia menyampaikan banyak penugasan satuan yang ada di sana, ada organisasi kecil yang juga mempunyai kemampuan untuk pendekatan. "Untuk melakukan tugas tersebut dipilih orang-orang yang punya spesifikasi atau kemampuan soal itu," katanya.

Ia menegaskan prajurit yang ditugaskan bukan untuk berperang dengan mereka, tetapi untuk menyadarkan mereka agar melepaskan para sandera. "Tujuan utama bukan perang dengan mereka, itu yang harus digarisbawahi," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini