KAWASAN WISATA TELUK NIPAH: BUMN Garap 820,47 Ha

Bisnis.com,13 Nov 2017, 18:10 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan hunian bertingkat PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Senin (29/5)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) mengembangkan lahan seluas 820,47 ha untuk pembangunan dan pengoperasian Kawasan Wisata Teluk Nipah.

Agus Purbianto, Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk. mengungkapkan selain melibatkan perseroan sebagai pengembang dan kontraktor, kerja sama ini juga melibatkan PT Perkebunan Nusantara VII sebagai pemilik lahan dan pemegang izin, dan PT Patra Jasa sebagai operator pengelola Kawasan Wisata Teluk Nipah.

"Kami masih menandatangani nota kesepahaman dan kami masih menyusun feasibility study," ungkapnya di Jakarta, Senin (13/11/2017).

Dia mengungkapkan, Kawasan Wisaa Teluk Nipah akan seperti ressort dan akan ada tol Bakauheni-Bandar Lampung dan Terbanggi Besar yang mengarah ke objek wisata tersebut. Terkait nilai investasi untuk kawasan tersebut juga masih dalam proses penghitungan.

Saat ini, lahan seluas 820,47 ha digunakan untuk tanaman karet dan tambang batu basalt seluas 30 ha. Dia mengungkapkan, PTPP kini tengah mengkaji potensi apa saja yang dimiliki area tersebut.

Menurut Agus, pertambangan batu yang di area tersebut bisa digunakan untuk mendukung pabrik PP Urban, sebagai bahan baku batu. Dia mengharapkan, dengan terlaksananya kerja sama ini maka bisa meningkatkan sinergi antar BUMN dalam wisata, sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud dan salaing menguntungkan semua pihak.

Dia menuturkan, Kawasan Wisata Teluk Nipah tengah masuk dalam usulan bersama kawasan ekonomi khusus (KEK) Wisata melalui Pemerintah Provinsi Lampung. Lebih rinci, Teluk Nipah memiliki pantai berpasir sepanjang 1.800 m di tiga lokasi yakni Pantai Sudul sepanjang 400 me, Pantai Teluk Nipah dan Marina masing-masing 650m dan 750m.

Sekretaris Perusahaan PT Patra Jasa Gatot Subagio mengungkapkan, Teluk Nipah memiliki keindahan wisata yang menarik. Menurutnya, pengembangan ini akan membuat objek wisata di Lampung semakin dikenal oleh wisatawasan.

Dalam kerja sama ini, kata Gatot, Patra Jasa masih mengkaji porsi perseroan dan jumlah investor yang dibutuhkan. Dia mengungkapkan, perseroan akan berperan sebagai pengelola kawasan.

Adapun peluang pengembangan kawasan pariwisata yakni penyelesaian jalan tol pada 2018, pantai dengan ciri khas pasir dan batuan yang menjorok ke laut sepanjang 2.000 meter yang cocok untukselfie spot area. Selain itu, perpaduan antara pantai dan bukit di lokasi wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini